Rumput Stadion Ptik

loading...
Nama Stadion PTIK melambung setelah menggelar pertandingan sepak bola internasional berupa laga tes kemampuan dan pemahaman antara Timnas Indonesia U-23 melawan Thailand U-23 pada Kamis (31/5/2018) malam WIB. Padahal, sebelumnya kebanyakan masyarakat absurd mendengar keberadaan stadion itu dan di mana lokasinya.


Bagi masyarakat Indonesia khususnya DKI Jakarta, nama PTIK mengacu pada abreviasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian. Berlokasi di tempat Kabayoran Baru, Jakarta Selatan, di sanalah tempat para petinggi Kepolisian Republik Indonesia menempa ilmu.

Lokasi Stadion PTIK,  Beralamat di  Jalan Tirtayasa Raya No. 6, Melawai, Jakarta Selatan, DKI Jakarta,

Namun, tak banyak yang mengetahui kalau di lokasi yang sama terdapat stadion sepak bola berkapasitas 3000 orang. Hal itu terasa masuk akal mengingat tak sembarang orang bisa mendapat terusan untuk memasuki lokasi tersebut.

Berdasarkan pantauan Bola.com ketika Timnas U-23 bersua Thailand, ada dua petugas kepolisian lengkap dengan senjata laras panjang eksklusif menyambut. Biasanya, mereka akan bertanya keperluan pengunjung dan mengusut seluruh barang bawaan dan kendaraan.

Sesudah itu, nuansa khas militer eksklusif terasa. Kesan pertama ketika memasukinya yaitu Anda sedang berada di sebuah markas militer yang lebih dari sekadar Polsek, Polresta, maupun Polda.

Tak jauh dari pintu masuk, bangunan besar eksklusif menyambut Anda. Sekali lagi, tak ada yang menyangka kalau itulah bangunan yang disebut Stadion PTIK, maklum alasannya bangunannya sangat tidak sama dari sebagian besar stadion sepak bola.


Untuk pintu masuknya, berada di sebelah kiri. Lagi-lagi, petugas yang berjaga yaitu anggota kepolisian lengkap dengan senjata laras panjang. Kesan sederhana yang jauh dari stadion sepak bola pada umumnya yaitu keberadaaan spesialuntuk satu tribune penonton. Urusan tempat duduk pun spesialuntuk berupa semen yang dilengkapi keramik.

Pertama kali duduk, pandangan pertama yang bisa ditangkap yaitu suasana mirip menonton pertandingan kasta rendah sepak bola Inggris. Hal itu terjadi alasannya di belakang lapangan terdapat beberapa bangunan ibarat rumah susun, belakangan diketahui sebagai asrama dari mahasiswa PTIK.


Setiap pertandingan berlangsung, para mahasiswa PTIK kerap menonton di balkon asrama bahkan pecahan roof top. Serupa dengan yang terjadi di stadion-stadion milik klub-klub kasta League Two Inggris.

Beralih ke penerangan, lampu Stadion PTIK kurang begitu terang alasannya kekuatan pencahayaannya masih di bawah 800 lux. Untuk urusan rumput pun tak sesuai dengan standar internasional alasannya berupa Pennisetum purpureum atau yang dekat disapa rumput gajah.

"Lapangan di sini tak terlalu manis dibandingkan dengan di Pakansari. Mungkin di sana pedoman bola bisa lebih lancar. Adapun di sini lebih susah, akan tetapi tak masalah," ucap asisten instruktur Thailand, Narupheon Kaenson.


Kesan seadanya kemudian berlanjut ke ruang loker pemain yang berupa modifikasi kontainer. Hal itu gres dilakukan ketika Stadion PTIK mendapat restu menjadi markas dari Bhayangkara FC.

Begitu juga dengan ruang konferensi pers Stadion PTIK yang sangat minimalis. Ruangan sebesar 5x3 meter itu dilengkapi satu meja dan dingklik yang tak lebih dari 20 buah. Ruangan tersebut juga mempunyai fungsi ganda yakni sebagai tempat masuk dan keluarnya pemain menuju lapangan.


TIMNAS THAILAND KELUHKAN KUALITAS RUMPUT STADION PTIK



Timnas Thailand mengKoreksi kualitas Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan ketika melawan Indonesia, Kamis (31/5). Menurut mereka kualitas rumputnya berpengaruh.

Sebenarnya, Thailand sukses meraih kemenangan 2-1 atas Indonesia dalam pertandingan tersebut. Namun, permainannya diakui masih kurang greget.

Kualitas Stadion PTIK diakui cukup berpengaruh. Aliran bola para pemain Thailand dianggap tak lancar di Stadion PTIK.

“Stadion ini besar lengan berkuasa sedikit terhadap permainan tim. Saya membandingkan stadion ini dengan stadion pakansari yang alur bolanya mungkin akan lebih lancar dari pada di stadion ini,” bilang asisten instruktur Thailand, Naruephon Kaenson kepada wartawan.

Menurutnya hasil tes kemampuan dan pemahaman tersebut sudah cukup baik. Ini bisa jadi modal berharga pasukan Woorawut Srimaka untuk menatap Asian Games 2018.

“Kedua tim ini dalam pertandingan kali ini spesialuntuk untuk mengetes permainan, banyak pergantian pemain di kedua tim, keduanya punya peluang, kami juga mengakui banyak melaksanakan kesalahan dalam pertandingan ini, tapi untuk ke depannya nanti kami akan memperbaikinya,” tandas dia.


Verifikasi Stadion Liga 1 Hanya Formalitas

Awalnya #SaveOurSoccer mempersembahkan apresiasi tinggi kepada ketegasan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait verifikasi infrastruktur (baca: stadion). Pada pertama Februari 2018, LIB mengumumkan ada tiga stadion yang tak memenuhi standar dan ditetapkan TIDAK LOLOS VERIFIKASI.

Pertama, Stadion Marora, markas Perseru Serui. Kedua, Stadion Teladan, Medan, homebase PSMS. Ketiga, Stadion Moch Soebroto, Magelang yang akan dijadikan markas sementara PSIS Semarang selama Stadion Jatidiri belum selesai direnovasi.

Ketiga klub tersebut pun dituntut untuk mencari markas lain. PSMS contohnya sempat mengajukan Stadion Harapan Bangsa, Aceh dan Stadion Utama Riau, Pekanbaru. PSIS mengajukan Stadion Maguwoharjo, Sleman dan Stadion Sultan Agung, Bantul. Bahkan, LIB juga menolak Bhayangkara FC memakai Stadion PTIK sebagai sangkar mereka.

Tapi, nyatanya ketegasan di pertama tiruan belaka. Verifikasi stadion spesialuntuk formalitas. Standarisasi yang dibentuk berpuluh-puluh halaman sebatas dijadikan “kitab suci” yang diletakkan di lemari.

“Sejak 2008 verifikasi stadion tak pernah tegas dan jelas. Banyak perundingan yang dilakukan dan operator kompetisi membuka pintu untuk itu. INI salah satu penyebab utama tak maju-majunya kompetisi profesional sepak bola Indonesia. Tidak tegas dan cenderung standar ganda,” kata Dika Surjanto, Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) #SOS.

Menurut Litbang #SOS verifikasi stadion #GojekLiga1 trend ini tak lebih baik dari trend lalu. Banyak standar yang diabaikan. Tak sebatas lampu penerangan. Banyak aspek lain yang terabaikan mulai dari fasilitas match organization, fasilitas media hingga fasilitas publik/penonton. (Lihat lampiran aspek verifikasi stadion).

Lemahnya LIB dalam menegakkan regulasi juga membuat #GojekLiga1 trend kemudian cacat.

Musim kemudian misalnya, LIB bisa memaksa Persiba Balikpapan hijrah dari Stadion Parikesit, Pertamina, ke Stadion Gajayana alasannya tak lolos verifikasi. Tapi, alasannya Perseru mendapat “fasilitas khusus” bisa main di Stadion Marora, Persiba balasannya bisa kembali ke Stadion Parikesit sebelum balasannya main di markas gres mereka: Stadion Batakan.

Lemahnya LIB dalam menegakkan regulasi juga membuat #GojekLiga1 trend kemudian cacat. Pasalnya, di bulan Ramadan, Perseru didiberikan izin memainkan tiga laga sangkar justeru di sangkar lawan alasannya Stadion Marora tak mempunyai penerangan. Perseru menjamu Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta yang notabene markas “Serdadu Tridatu”. Lalu, memainkan laga melawan Persija di Stadion Patriot yang notabene home base “Tim Macan Kemayoran” serta menjamu PS Tentara Nasional Indonesia di Stadion Pakansari, sangkar “The Army”.

Hal itu menabrak regulasi kompetisi pasal 20 yang hukumannya menurut ayat 8 ditetapkan mengundurkan diri: “Dalam hal Klub tidak bisa memberikan nominasi Stadion alternatif sesuai dengan tenggat waktu yang diputuskan LIB atau menolak untuk bertanding di Stadion alternatif yang diputuskan oleh LIB, maka Klub yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri dari Liga 1 sebagaimana diatur dalam pasal 13.

“Jangan hingga kasus ini terulang lagi. Artinya, PSSI dan LIB tak berguru dari kesalahan trend lalu,” kata Dika. “Musim ini LIB juga harus menyiapkan stadion penyelamatan bila terjadi force majeur tak bisa menggelar pertandingan di venue yang sudah ditentukan. Apalagi, 2018 yaitu tahun Pilkada. Ada 171 Pemilihan Kepala Daerah yang digelar sekaligus pada 27 Juni 2018 yang bisa saja izin pertandingan tak keluar di tempat bersangkutan,” Dika menambahkan.

Sudah tegaskan LIB dalam melaksanakan verifikasi atau spesialuntuk formalitas? Jawabannya akan terlihat di pekan kedua #GojekLiga1. Kebetulan ketiga tim yang markasnya sempat tak lolos verifikasi akan menjadi tuan rumah. PSMS menjamu Bhayangkara FC di Stadion Teladan dan Perseru menjamu PSM Makassar, di Stadion Marora, Sabtu, 31 Maret 2018. Sementara PSIS akan menantang PSIS di Stadion Moch. Sarengat, Minggu, 1 April 2018. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sebagai kepantidakboleh Pemerintah dalam hal ini Kemenpora sebagai pengawas dan pengendali olahraga professional harusnya tanggap terhadap situasi ini.

“Jangan hingga reformasi tata kelola yang didengungkan sebagai upaya percepatan pembangunan sepakbola nasional spesialuntuk pencitraan semata alias lips service. Padahal, kita sudah membayar mahal dengan hukuman FIFA selama setahun,” Dika menegaskan.

“Sepakbola kita bisa maju dan prestasi bila aturan dan regulasi dijalankan dengan benar. Dari segi manajemen dan ketegasan dalam pengelolaan kompetisi professional kita sudah tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya. Perlu segera berdiri dari pulas panjang.”


Keinginan Bhayangkara FC untuk mengakibatkan Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sebagai homebase untuk mengarungi Liga 1 trend 2018 coba ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

Joko Driyono menambahkan pihaknya juga akan menunggu hasil verifikasi dari Liga 1 untuk mempersembahkan lampu hijau kalau nantinya stadion ini benar-benar dijadikan laga kandang.

“Secara pribadi pihak BFC sudah melaksanakan improvement di Lapangan. Nanti tim verifikasi akan melaksanakan tinjauan secara intensif sebelum diputuskan. Jika nantinya PTIK akan dilakukan improvement lagi hingga kick off liga 1 bergulir itu opsi alternatif yang tidak jelek kalau stadion di Jabodetabek tidak bisa digunakan,” tambahnya.

Sementara terkait kapasitas yang spesialuntuk 5000 penonton sekali lagi tidak jadi dilema bagi laki-laki yang juga ketika ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI ini. Apalagi publik mengetahui BFC tidak terlalu banyak mempunyai basis suporter.

“Diluar kapasitas penonton itu hak tuan rumah, apabila mereka mau tidak mengundang tim tamu itu policy mereka. Apalagi ditambah izin keamanan juga dilarang dihadiri dengan jumlah banyak suporter.”

“Sekali lagi itu bisa jadi style mereka, dimana dengan penonton sedikit tapi pertandingan keren. Hal itu juga kerap terjadi di Thailand. Saya kira BFC punya solusi dengan upgrading kualitas di PTIK,” tutupnya.



Persija Lega 2 Laga Tunda Dimainkan di Stadion PTIK


Operator kompetisi Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, PT Liga Indonesia Baru (LIB), sudah menyetujui Stadion PTIK sebagai venue untuk Persija menjamu Persebaya dan Persib.

PT LIB sudah mengeluarkan dua surat keputusan terkait dua laga tunda yang akan dijalani Persija. Surat bernomor 205/LIB/VI/ 2018 menjadi surat keputusan laga kontra Persebaya, sementara untuk laga kontra Persib tertuang dalam surat bernomor 206/LIB/IV/2018.

Terbitnya dua surat keputusan dari PT LIB itu membuat Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, merasa lega. Gede Widiade menegaskan Persija akan menjadi tuan rumah yang baik bagi kedua tim tamu, terutama bagi Persib.

"Tentu ini menjadi kabar baik untuk kami. Apalagi kami sudah sering bermain di Bandung. Sekali-kali, Persib bermain di Jakarta. Kami akan menjadi tuan rumah yang baik, menyambut tamu dengan terhormat," ujar Gede.

Laga Persija Jakarta kontra Persebaya harus ditunda menjadi 26 Juni setelah pada tanggal sebenarnya, yaitu pada 3 Juni 2018, pertandingan tak bisa digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, karena pecah bentrok antaroknum suporter yang membuat pihak kepolisian, panpel, dan kedua perwakilan tim menanhadirani komitmen untuk menyerahkan status pertandingan kepada PT LIB.




Stadion PTIK sendiri terbaik spesialuntuk bisa menampung sekitar 2.000 penonton.

PANPEL Persija Siapkan Layar Besar Diluar Stadion PTIK


Gede juga akan menyiapkan layar berukuran besar di stadion nanti untuk memanjakan The Jakmania yang tidak kebagian tiket, mengingat kapasitas Stadion PTIK spesialuntuk sekitar 2 ribu kursi.

"Ya kita sudah siapkan layar besar juga. Pokoknya sudah kita siapkanlah. Nanti kita koordinasi lagi bersama panitia pelaksana" ucap Gede

Persija Jakarta menjamin para offisial & pemainnya baik itu dari Persebaya dan Persib kondusif dan tragedi ricuh di Malang tak akan terjadi di stadion PTIK 

Risha Adi Widjaya meminta supaya Persija segera melaksanakan koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk dengan pemegang hak siar dan petugas keamanan.

Stadion PTIK tolong-menolong semenjak pertama sempat menjadi pertimbangan PT LIB dengan syarat adanya slot penjadwalan ulang pertandingan dengan dua pertandingan (tunda) berurutan.

PT LIB sebelumnya juga meminta jaminan supaya Persija bisa melaksanakan pembatasan penonton di dalam stadion mengingat kapasitas Stadion PTIK tidak besar serta menjamin tidak akan ada kerumunan masa di sekitar stadion.

Guna memecah kumpulan masa di sekitar stadion ketika laga digelar, Persija sudah memasang layar lebar di beberapa wilayah untuk mengakomodasi program nonton bareng.

references by bola, radarmalang, independesni, bolalob
photos by detik
0 Komentar untuk "Rumput Stadion Ptik"

Back To Top