Seberapa Ancaman Asap Rokok Bagi Bayi Atau Balita ?

loading...
Dalam sebuah survei terbaru ibarat dikutip dari Boldsky.com, lebih dari 1000 perokok pasif meninggal dunia setiap tahunnya lantaran terpapar asap rokok dari lingkungan sekitar mereka. Lebih menyedihkan lagi, banyak anggota keluarga bahkan orangtua yg tak punya hati tega merokok di sekitar bawah umur mereka.


Padahal mereka tahu, paparan asap rokok akan memengaruhi kesehatan. Ketika bawah umur terpapar asap rokok yg masuk paru-parunya, akan banyak duduk masalah kesehatan yang terjadi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut imbas jelek kalau orangtua sering merokok di akrab anak.

1. Sindrom janjkematian mendadak pada bayi
Merokok di akrab anak Anda bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom janjkematian mendadak pada bayi atau sudden death infant syndrome (SDIS). SDIS biasanya terjadi pada bayi berusia di bawah 1 tahun. Asap rokok dikhawatirkan mengganggu jalan napas anak.

2. Pneumonia dan bronkitis
Bronkitis yaitu peradangan yang terjadi di susukan udara utama pada paru-paru. Bronkitis bisa berubah menjadi pneumonia. Pneumonia ialah radang pada belahan paru-paru yang lebih dalam.  Bronkitis dan pneumonia sering kali terjadi pada anak dengan ibu perokok atau sering terpapar asap rokok baik dari ibu maupun ayah.

3. Menghambat pertumbuhan paru-paru
Anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang harus dijaga kesehatannya. Jika Anda sering merokok di akrab anak, maka itu bisa menghambat pertumbuhan paru-parunya. Zat-zat berbahaya dari rokok akan praktis masuk ke dalam paru-paru  melalui susukan pernapasan anak.

Itulah mengapa, setelah merokok harus mengganti pakaian kalau ingin menggendong bayi Anda. Sebab, kandungan berbahaya dari rokok menempel pada pakaian. Bahkan juga menempel di sofa kalau Anda merokok dalam rumah

4. Infeksi telinga
Infeksi indera pendengaran tak spesialuntuk mencakupko tinggi bagi para perokok, tetapi juga bagi anak Anda yang ialah perokok pasif. Risiko abuh indera pendengaran pada bawah umur sanggup meningkat kalau orangtua mengisi udara di rumah dengan asap rokok.

5. Masalah pernapasan ketika dewasa
Anak yang sering terpapar asap rokok akan lebih sering batuk-batuk. Anak juga lebih mencakupko terjangkit asma. Dampak buruknya mungkin tak selalu terlihat ketika anak masih kecil. Saat remaja nanti, anak bisa mempunyai duduk masalah pada pernapasannya kalau lingkungan sekitarnya yaitu perokok.

6. Anak jadi perokok Kelak
Dampak negatif kalau Anda selalu merokok di depan anak yaitu kemungkinan besar mereka akan menjadi perokok ketika mereka beranjak dewasa. Masalah kesehatan akan lebih jelek terjadi kalau usia perokok semakin muda.




Tubuh Bayi Menyerap Racun Asap Rokok Efektif


Setiap bayi/anak mempunyai daya tahan tubuh yang tidak sama-beda sama halnya dengan orang dewasa. Asap rokok bisa mengendap di paru-paru sang bayi, kemudian asap, racun/nikotin sangat mungkin menempel disana

Bahaya dampak dari asap rokok ketika ini masih belum bisa menyadarkan banyak orang. Badan Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization) memperkirakan, ada sekitar 700 juta anak atau sekitar setengah dari bawah umur di seluruh dunia yang terkena paparan asap rokok. Parahnya, hal itu malah terjadi di dalam rumah mereka sendiri.

Lalu, apa saja dampak jelek asap rokok terhadap bayi dan anak?

Bayi Bisa Terkena Penyakit Pneumonia
Bayi dan anak yang selalu terkena paparan asap rokok bisa terkena penyakit pneumonia atau radang paru-paru akut. Bahkan, bisa mengalami kerusakan organ paru-paru lantaran sistem pertahanan alami susukan pernapasan yang jebol.

Paru-paru bayi dan anak lebih kecil apabila dibandingkan orang dewasa. Selain itu, mereka juga lebih cepat menghirup racun asap rokok. Ditambah, sistem kekebalan tubuh mereka belu sesempurna dan sekuat orang dewasa.



Bayi Bisa Terkena Racun Lewat Asupan ASI
Bayi yang masih minum ASI bisa menyerap nikotin yang terdapat dalam rokok. Nikotin akan diserap cepat melalui susukan pernapasan ke pembuluh darah ibu yang masih menyusui.
Sesudah bayi minum ASI, ia akan menyerap nikotin dan racun rokok lainnya melalui susukan pernapasan. Alhasil, hal itu akan membahayakan kesehatan si bayi dan bisa terkena aneka macam penyakit, ibarat muntah, diare, dan kolik. Selain itu, nikotin juga bisa menghipnotis rasa ASI.

Racun nikotin rokok juga bisa didapat tertempel dari tangan/mulut sang Ayah yg menempel pada lisan maupun tangang suami, juga pada puting ibunya ketika kekerabatan suami istri yg kemudian nikotin/bahan kimia dari rokok tertelan sang bayi ketika menyusui



Bayi Bisa Terkena Penyakit Meningitis
Bayi dan anak yang sering terkena paparan asap rokok berpotensi dua kali lebih besar mengidap penyakit meningitis. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh mereka terus melemah lantaran terlalu sering menghirup asap rokok. Penyakit meningitis harus diwaspadai lantaran bisa mengakibatkan cacar seumur hidup dan juga kematian.

Bayi dan anak belum bisa mengKoreksi atau menegur apabila ada orang yang merokok di akrab mereka. Namun, anda sebagai orang bau tanah bisa melindungi mereka. Jadi, mulai kini anda sebaiknya selalu menjauhkan bayi dan anak anda dari paparan asap rokok lantaran bisa mengancam kesehatan mereka.


Di dalam asap rokok terdapat 4000 senyawa kimia dan 250 senyawa kimia tersebut sanggup membuat penyakit dan  didalamnya bersifat karsinogenik sanggup mengakibatkan kanker. Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif mengandung 2 kali lebih banyak kandungan nikotin nya, 5 kali lebih banyak karbon monoksida, 3 kali lebih banyak tar dan 50 kali lebih zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.



Beberapa penyakit yang sanggup timbul pada bayi dan balita akhir asap rokok:

  • Berisiko terkena Asma
  • Infeksi susukan pernafasan. Hal ini terutama pada anak dibawah 18 bulan.  Menurut beberapa penelitian, anak dengan orangtua yang merokok sering mengalami sakit, paru-paru anak ini lebih lambat berkembang sehingga praktis terkena penyakit bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia.
  • Infeksi telinga. Ditemukan adanya cairan di indera pendengaran pada anak yang sering terpapar asap rokok sehingga memicu terjadi abuh di susukan telinga.
  • Lebih praktis terkena batuk dan pilek.
  • Sindroma janjkematian bayi mendadak.
  • Menyebabkan kurangnya kemampuan anak untuk berguru ibarat gangguan belajar, kesusahan dalam memperlajari matematika dan gangguan penglihatan.
  • Memiliki risiko terkena penyakit di selaput otak.

Yang harus diperhatikan orangtua terkait dengan asap rokok:

  • Jangan biarkan orang merokok di area rumah
  • Jangan biarkan orang merokok di dalam kendaraan beroda empat meskipun dengan jendela kendaraan beroda empat yang terbuka
  • Pastikan lingkungan sekolah anak juga bebas dari rokok
  • Berhenti merokok. 



Pengaruh asap rokok bagi kesehatan dan Psikologi anak

Selain dua duduk masalah utama di atas, asap rokok sekunder yang dihirup oleh tidak spesialuntuk anak dan balita, namun ibu hamil, juga bisa menyebabkan:
  • Postur dan berat tubuh bayi kecil ketika dilahirkan. Ibu hamil yang menghirup asap rokok, atau yang merokok, mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk melahirkan bayi kecil. Bayi yang lahir di bawah normal mencakupko tinggi terhadap aneka macam macam informasi kesehatan.
  • Paru-paru lemah. Bayi yang konstan menghirup asap rokok membuangan semenjak lahir akan mengembangkan paru-paru yang lemah, dan bisa meningkatkan risiko aneka macam macam penyakit pernapasan.
  • Asma berat atau akut. Asap rokok sekunder menjadikan anak pengidap asma untuk mengembangkan penyakitnya menjadi lebih sering kambuh dan parah.
  • Masalah pernapasan. Anak-anak yang tinggal seatap dengan orangtua perokok lebih rentan terhadap batuk, batuk berdahak, bunyi mengi, dan sesak napas dibandingkan dengan bawah umur lainnya yang orangtuanya bukan perokok.
  • Infeksi telinga.
  • Kerusakan kognitif. Paparan asap rokok sekunder dalam jangka panjang bisa memperlambat dan atau merusak kemampuan berguru anak. Asap rokok sangat beracun, walaupun dihirup dalam jumlah sedikit. Lebih dari 21.9 juta bawah umur di seluruh dunia diperkirakan mempunyai risiko tinggi defisit membaca lantaran asap rokok. Kadar yang lebih tinggi dari paparan asap rokok juga terkait dengan kemampuan matematika dan kecerdikan budi visuospatial anak yang jauh di bawah rata-rata.
  • IQ rendah. Anak-anak yang ibunya perokok aktif (merokok 1 pak per hari selama kehamilan) menyampaikan hasil tes IQ rata-rata lebih rendah 2,87 poin daripada bawah umur normal dengan orangtua non-perokok.
  • Gangguan perilaku. Anak dari ibu nonperokok yang secara konstan terpapar oleh asap rokok sekunder selama masa kehamilan dan bawah umur dari ibu perokok aktif mempunyai peluang lebih tinggi terhadap Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan duduk masalah ketertiban.
Apakah Asap Vape Berbahaya Bagi Orang di Sekitarnya?


Cairan yang dipakai di sebagian besar perangkat vape terdiri dari empat materi utama: propilen glikol, gliserin nabati, nikotin, perasa tambahan, dan mungkin juga meliputi beberapa aspek materi kimia lainnya. Sesudah digerahkan, cairan tersebut menguap menjadi kabut asap yang dihirup ibarat asap rokok tembakau sebelum balasannya akan dilepaskan ke atmosfer.

Lebih lanjut Schripp menerangkan, selain partikel uap air, asap vape juga mengangkut partikel nikotin ultra-halus, senyawa polutan organik yang praktis menguap, dan hidrokarbon yang berpotensi karsinogenik lainnya ke udara — bahkan di ruangan yang berventilasi mumpuni. Satu fakta ini saja bisa mengkonfirmasi bahwa rokok elektrik tidak sepenuhnya bebas polusi.

Bahayakah kalau kita ikut menghirup asap vape?

Studi dan bukti ilmiah berpengaruh yang menyoal imbas kesehatan dari paparan asap vape pada orang yang menghirupnya masih sangat terbatas. Tapi, kebanyakan pakar kesehatan sejauh ini berspekulasi bahwa paparan polutan dari rokok elektrik mungkin bisa memicu duduk masalah kesehatan lantaran partikel super halus yang terangkut bersama asap mungkin sanggup menumpuk di paru-paru. Paparan terhadap partikel super halus sanggup memperburuk duduk masalah pernapasan yang dimiliki seseorang, contohnya asma, dan menyempitkan pembuluh darah yang bisa memicu serangan jantung.

Propilen glikol, misalnya. Penggunaan materi ini pada beberapa produk resmi disetujui oleh FDA. Tapi, metode penghirupan nikotin uap yang di dalam propilen glikol tidak disetujui penggunaaanya. Beberapa studi menyampaikan bahwa pemanasan propilen glikol mengubah komposisi kimianya, sehingga memproduksi sejumlah kecil propilena oksida — senyawa karsinogen yang teridentifikasi bahayanya. Paparan inhalasi jangka pendek terhadap zat ini mengakibatkan iritasi mata, tenggorokan, dan susukan napas, sementara paparan jangka panjang sanggup menjadikan anak menderita asma.


“Asap vape menghasilkan imbas enteng pada paru-paru, termasuk peradangan dan kerusakan protein,” kata Dr Thomas Sussan, penulis utama dan ajun ilmuwan di Departemen Ilmu Kesehatan Lingkungan di Bloomberg School, dilansir dari Medical Daily.

Sussan dan rekan setimnya Dr. Shyam Bishwal menemukan adanya peningkatan kerentanan pelemahan sistem imun tubuh dan abuh pernapasan pada tikus percobaan yang ditempatkan dalam ruangan meliputi asap vape. Beberapa tikus yang terkena asap vape bahkan dilaporkan meninggal pada final penelitian.

Mereka menduga imbas merugikan pada sistem kekebalan tubuh ini mungkin dipicu oleh radikal bebas, racun yang sangat reaktif yang juga ditemukan dalam asap rokok tembakau dan polusi kendaraan bermotor yang sanggup mengakibatkan janjkematian sel dengan merusak DNA dan molekul lain dalam sel tubuh.



Jangan Biarkan Perokok Menggendong dan Cium si Kecil. Atau Jika Anda Perokok, Sebaiknya Tau Diri Agar Tak Memegang Bayi/Anak Meski Terlihat Lucu Saat Tangan/Mulut Anda Masih Mengandung Zat Kimia/ racun Nikotin Rokok


Pada umumnya para orang bau tanah ini setelah pulang bekerja biasanya masih tercium wangi rokok yang menyengat dari nafas dan badannya. Sedangkan pada ketika datang di rumah ia mau segera mencium sang buah hati yang masih imut dan lucu-lucunya.

Akhirnya, udara dari napas yang dikeluarkan masih terdapat kandungan zat dari asap rokok yang gres dihisapnya.

“Hal itu balasannya membuat banyak diperoleh masalah anak sering batuk-batuk ketika berdekatan dengan orang tuanya yang perokok. Bila ingin menggendong si kecil, pastikanlah lisan dan pakaian Anda tidak wangi rokok ya,” ujar dr. Martinus M. Leman, DTMH, SpA, dari RS Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan

Tidak jarang orang bau tanah perokok membela diri, “Saya kan merokoknya di luar dan bukan di depan anak.”

Masalahnya, walaupun tak ada asap yang tampak, bila masih tercium wangi rokok dari napas atau dari pakaian, hal itu sudah cukup untuk membuat bayi/anak mengalami reaksi terhadap wangi itu.

Hal itu disebabkan penciuman bawah umur masih hipersensitif terhadap bau. Sehingga, walaupun tidak terkena asap rokok pribadi zatnya juga bisa mengganggu pernafasan anak.

Nah kami anjurkan untuk menghindari ancaman rokok bagi bayi anda, Anda sebagai orang tua, dimasukankan tidakboleh menggendong dan cium anak anda setelah merokok. Jangan hingga si kecil terkena gangguan paru-paru di usia dini. Tentu sangat berbahaya


Keluarga/Orangtua perokok terkadang mempunyai ajaran bahwa anaknya akan kondusif dari asap rokok kalau ia merokok di luar rumah. Ternyata ajaran tersebut tidaklah benar. Karena tidak peduli di manapun seseorang merokok, bayi atau anaknya akan tetap terkena racun dari asap rokok. Racun-racun ini tidak menyehatkan untuk tubuhcdan bawah umur kecil sangat rentan terkena dampaknya.

Setiap kali seseorang merokok, maka partikulat beracun dari rokok akan masuk ke dalam rambut dan pakaian orang tersebut. Selain itu, seorang perokok akan tetap mengembuskan racun dari napasnya selama beberapa menit setelah mematikan rokok. Ketika seorang perokok melaksanakan kontak dengan bayi atau anaknya, walaupun ia tidak merokok, tetap saja bayi atau anaknya mendapatkan racun. Atau kalau ibu yang merokok ersebut menyusui, maka racun akan ditransfer kepada bayinya melalui ASI.

Jonathan Winickoff, seorang dokter anak dari American Academy of Pediatrics Richmond Center dan Harvard Medical School membuat istilah ' thirdhand'. Ini untuk menggambarkan jenis kontaminasi asap tembakau atau partikulat rokok yang menetap di permukaan rumah dan menempel di sana meskipun asapnya sudah tidak terlihat.

"Anak-anak sangat mencakupko terkena partikulat lantaran mereka merangkak dan bermain dengan cara menyentuh atau memasukkan barang apapun yang dijumpai ke dalam mulutnya. Bahkan tingkat paparan melalui ingesti (oral) dua kali lipat dibanding orang dewasa," ujar Jonathan D Klein dari Richmond Center, ibarat dikutip dari Babycenter.

Anak-anak rentan sebagai perokok pasif lantaran terpapar asap dari perokok. Peneliti mengungkapkan anak yang sering terpapar asap rokok mencakupko terkena penyakit emfisema, yaitu kerusakan dinding alveolar paru-paru sehingga sanggup mengurangi elastisitas dari paru-paru itu sendiri. Anak-anak yang secara rutin terpapar asap tembakau di rumah, kemungkinan lebih tinggi terkena duduk masalah paru-paru ketika remaja nanti. Hal lain yang mengejutkan yaitu paru-paru tersebut susah sekali untuk disembuhkan secara total kalau bawah umur sudah terpapar semenjak kecil.

Saat ini asap rokok masuk dalam kategori zat karsinogenik golongan A, lantaran banyaknya penelitian yang menyampaikan ancaman dari asap rokok ini. Makara kalau ada anggota keluarga atau mitra yang belum bisa berhenti merokok, maka tetapkanlah kebijakan-kebijakan ketat untuk melarangnya merokok terutama di tempat-tempat sang anak menghabiskan waktunya. Selain itu usahakan untuk tidak merokok kalau ingin bertemu dengan bayi atau anak kecil.



GEJALA TUBUH ANAK ATAU BAYI ANDA SUDAH TERACUNI ASAP ROKOK


1. Biasanya dilampaui tanda-tanda selesma berupa demam yang disertai batuk dan pilek, sakit kepala, dan hilang nafsu makan.

2. Pada perkembangan selanjutnya, akan timbul 2 tanda-tanda penting pneumonia, yaitu napas cepat dan sesak napas.

3. Jika usia anak kurang dari 2 bulan, napasnya lebih cepat dari 60 kali per menit.
Jika usianya 2-12 bulan, napasnya lebih cepat dari 50 kali per menit.
Sedangkan kalau usianya antara 1-5 tahun, napasnya lebih cepat dari 40 kali per menit.

4. Untuk kategori sesak napas, ditandai dengan napas pendek, hidung kembang kempis.

5. Pada masalah pneumonia berat, terlihat adanya tarikan dinding dada belahan bawah ke dalam (TDDK) sang anak, kejang, penurunan kesadaran dan suhu tubuh.

6. Perubahan tanda vital

Paparan nikotin yang terlalu banyak diterima/dihirup/menempal pada tubuh bayi sanggup mengakibatkan perubahan pada denyut jantung dan tekanan darah. Denyut jantung anak bisa meningkat dan kemudian bisa menjadi lebih lambat (aritmia jantung). Begitu juga dengan tekanan darah anak bisa meningkat (hipertensi) dan kemudian menurun di bawah normal.

7. Masalah pada sistem pencernaan

Anak yang mengalami keracunan nikotin bisa menyampaikan tanda-tanda perut kram, diare, mual, dan muntah. Anak juga bisa mengalami duduk masalah pada mulutnya, ibarat perasaan gerah pada lisan dan tenggorokan, serta terjadi peningkatan jumlah produksi air liurnya.

8. Masalah kesusahan bernapas

Keracunan nikotin pada anak juga sanggup mengakibatkan anak mengalami kesusahan bernapas, pernapasan anak bisa berhenti sejenak. Anak juga bisa mengalami pernapasan yang lebih cepat.

9. Perubahan mental

Tidak spesialuntuk duduk masalah pada kesehatan, keracunan nikotin juga mengakibatkan duduk masalah pada mental anak. Anak yang keracunan nikotin bisa mengalami depresi, kecemasan, kegelisahan, kegembiraan, dan kebingungan mental.

10. Perubahan lainnya

Selain tanda-tanda di atas, anak yang keracunan nikotin juga menyampaikan tanda-tanda, seperti:
  • Sakit kepala
  • Otot melemah
  • Berkeringat
  • Kejang
  • Koma
  • Henti jantung 




KASUS MENINGGAL AKIBAT ASAP ROKOK


1, bayi meninggal di program akikahnya. Penyebabnya yaitu asap rokok yang disulut tamu undangan



Seorang ibu berjulukan Fitria Indah Lestari membagikan kisahnya melalui akun Facebook pribadinya. Dalam status yang diunggahnya pada tanggal 9 Agustus 2017 ini, ia menceritakan kronologi anak keduanya yang masih bayi meninggal lantaran asap rokok. Tidak ada yang menyangka bahwa Hafidz berusia satu bulan ini meninggal begitu cepat. Dalam statusnya, Fitria menuliskan,

“Pagi itu, tanggal 17 Juli 2017 kami sekeluarga akan mengadakan pesta cukur rambut dan akikah untuk Hafizh. Kami pun menginap dari seminggu yang kemudian di rumah ibu mertuaku (acara diadakan di rumah ibu mertuaku, lantaran di rumahku lingkungannya terlalu sempit). Akhirnya pada malam program itu putraku Hafizh kubawa ke ruang tamu. Karena banyak tamu yang ingin melihat Hafizh, saya terlalu sibuk dengan tamu, sampai-sampai saya tak menyadari kalau ada orang yang sedang merokok. Awalnya Hafizh baik-baik saja tak ada kendala. Sampai 2 hari setelah program itu, Hafizh batuk-batuk dan nafasnya tersendat sendat (sesak).”

Fitria tidak menyangka kalau asap rokok dari tamu yang hadir diacara akikahnya ternyata membawa malapetaka untuk sang anak. Bayi mungilnya yang gres berusia satu bulan harus meregang nyawa lantaran pneunomia berat.


2. Bayi 1 tahun meninggal lantaran residu asap rokok di baju sang Ayah



Salah satu pengguna sosial media dengan akun yang tidak diketahui namanya ini juga sempat membuatkan kisahnya. Anaknya yang gres berusia 1 tahun 10 hari, menjadi salah satu bayi meninggal akhir rokok. Ternyata tidak spesialuntuk menghirup secara langsung, residu asap rokok yang menempel di baju sang Ayah juga sanggup berdampak jelek bagi sang anak.



3. keponakannya meninggal akhir asap rokok

Kisah yang diunggah oleh Didie Suhadie dalam akun Facebook pribadinya menceritakan dampak jelek asap rokok bagi keponakan kecilnya. Korban bayi meninggal akhir asap rokok,


4. Ada juga yang tidak hingga meninggal, tapi balita berusia 2 tahun ini sakit parah pada paru-parunya. Kata sang Dokter, paru-paru anak ini sudah ibarat paru-paru perokok aktif


bukan lantaran balita ini sering merokok. Tapi ayahnya yang sering merokok di akrab sang anak. Bahaya perokok pasif yang sering dikoar-koarkan oleh penggiat kesehatan, ternyata benar adanya. Kisah pilu sang anak ini menunjukan tiruana teori tersebut.

Kisah Keanu (2 tahun) yang harus menjalani pengobatan lantaran asap rokok viral setelah sang ibu, Dinda Lazuardi, membagikan ceritanya ke publik lewat media umum Path, Instagram, dan Twitter.



5. seorang Ibu yang menceritakan paru-paru anaknya yang berkabut

Kisah ini viral pada Maret 2014. Seorang balita berusia 3,5 tahun jadi korban lantaran tinggal seatap dengan perokok aktif. Ayah, paman, dan kerabatnya sering merokok di sekitar balita tersebut. Dalam ceritanya ibunya, Dina Akmalia, mengira itu spesialuntuk batuk biasa.

"Saya kira pertamanya batuk pancaroba biasa. Seminggu tak kunjung sembuh, dibawa ke dokter dikasih obat. Sebulan kemudian belum sembuh dikasih obat lain. Tapi ternyata 3 bulan belum sembuh juga, balasannya dokter menyarankan untuk rontgen".

Berdasarkan hasil ronsen tersebut, ternyata sang anak paru-parunya berkabut cukup tebal. Dokter yang merawatnya juga menyampaikan banyak flek di paru-paru Athalla.

Beberapa kisah tersebut tentu membuat kita mengelus dada. Bayi meninggal yang belum mempunyai dosa terpaksa jadi korban dari asap rokok yang ada disekitarnya. Semoga para orangtua sanggup lebih sadar diri




Banyak lagi masalah yang meninggal  namun tak terpublish..
Jika ingin buktinya, hadiri rumah sakit, tanyakan atau minta data masalah bayi/balita yg dirawat, masuk ICU atau meninggal akhir rokok,,

Jika merokok menguntungkan Negara dan Rumah Sakit..
biarlah keluarga lainnya yg melaksanakan hal tersebut dengan Merokok sepuasnya..
dan membiayai biaya rumah sakit

Untuk para calon Ibu..
Ada baiknya sebelum mendapatkan lamaran, 
tanyakan doloe apakah yang melamarmu merokok atau tidak
Jika merokok lebih baik ditolak semoga memdiberi pelajarn bagi para laki-laki lainnya semoga mau berhenti
dan semoga mereka sadar kalau merokok maka susah sanggup jodoh ^-^


Seorang Ayah yang baik tidak akan menyusahkan keluarga kecilnya.. 
Apalagi kalau kelak dirinya sendiri masuk Rumah Sakit memerlukan biaya pengobatan besar dan keluarga, anak+istrinya lah yang harus menanggung/berpinjaman membayar biaya perawatan serta Rumah Sakit, 
padahal mereka tak ikut merokok

Mulai Berhenti sekarang..
Kalau masih ngeyel tetep mau merokok, dan merasa gak bersalah..
Menabung & investasi mulai kini mumpung masih sehat
kumpulin ratusan juta/milyaran rupiah untuk biaya rumah sakit/perawatan/pembelian obat, 
biar nanti ketika tubuhmu tergeletak/tak berdaya.. 
kelak engkau gak jadi beban dan menyusahkan  anak & istri.
Apalagi juka dirimu seorang Muslim,
Seorang Muslim sejati pantang menyusahkan orang-orang disekitarnya


Punya pengalaman anak/bayi yang rusak paru-parunya, harus dirawat atau meninggal lantaran terinfeksi Nikotin atau asap Rokok?
Share pengalamannya di kolom komentar semoga sang suami/keluarga sadar..


references by kompas, gupak, akunganak, klikldokter, yukepo, edukatif, detikhealth, 
photos by huffpost,  airbetter
Tag : anak, kesehatan, tips
0 Komentar untuk "Seberapa Ancaman Asap Rokok Bagi Bayi Atau Balita ?"

Back To Top