loading...
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso sudah memberlakukan ketentuan membawa pengisi baterai portabel (Power Bank) dan baterai lithium cadangan ketika naik pesawat udara.
Melalui SE itu, Dirjen Perhubungan Udara memerintahkan kepada Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing untuk menanyakan kepada setiap penumpang pada ketika proses lapor diri (check-in) terkait kepemilikan power bank.
Selain itu, memastikan bahwa power bank yang dibawa penumpang dan personel pesawat harus memenuhi ketentuan sebagai diberikut:
a. Power bank tidak terhubung dengan perangkat elektronik lain;
b. Power bank harus ditempatkan pada bagasi cabin, dan dihentikan pada bagasi tercatat;
c. Power bank yang memiliki daya jam (Watt-Hour) tidak lebih dari 100 Wh sanggup dibawa oleh penumpang;
d. Power bank yang memiliki daya jam (Watt-Hour) lebih dari 100 Wh tetapi tidak lebih dari 16 Wh harus mendapat persetujuan dari Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing dan diperbolehkan untuk dibawa penumpang terbaik 2 (dua) unit per penumpang;
e. Power bank yang memiliki daya jam lebih dari 160 Wh atau besarnya daya jam (Watt Hour) tidak sanggup diidentifikasi dihentikan dibawa ke pesawat udara.
Dalam SE itu, Dirjen Perhubungan Udara juga memerintahkan kepada Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing untuk bertanggung balasan untuk menyimpan Power Bank yang diserahkan oleh pemilik pada check in counter alasannya yaitu tidak memenuhi ketentuan;
Poin lainnya melarang penumpang dan personel pesawat udara melaksanakan pengisian daya dengan memakai power bank pada ketika penerbangan.
“Demikian, untuk sanggup dilaksanakan dengan penuh tanggung jawaban,” suara final Surat Edaran tersebut.
references by rakyatku
0 Komentar untuk "Pemerintah Ketatkan Hukum Pembawa Powerbank Ke Pesawat"