loading...
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai kegiatan merokok di masyarakat sangat mengkhawatirkan sehingga membuat keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merugi.Tulus mengatakan, penyakit katastropik yakni penyakit yang disebabkan sikap tidak sehat, salah satunya kegiatan merokok.
Karena itu, di dikala keuangan BPJS Kesehatan mengalami "pendarahan" fokus jawaban biaya pengobatan penyakit katastropik yang tinggi, Tulus menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas dalam mengendalikan tembakau.
"Pada 2016, BPJS Kesehatan rugi Rp9 triliun dan pada 2017 diperkirakan rugi Rp12 triliun. Ironisnya, pemerintah seolah masih gundah untuk menaikkan cukai rokok. Terbukti kenaikan cukai rokok spesialuntuk 10,14 persen," tuturnya.
Menurut Tulus, tarif cukai rokok yang rendah mengakibatkan harga rokok di pamasukan juga sangat rendah sehingga masih sanggup dijangkau oleh anak-anak, cukup umur dan masyarakat miskin.
Pelajar Diminta Lebih Aktif Cegah Penyakit Katastropik
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Palu terus mengajak masyarakat khususnya pelajar untuk lebih aktif melaksanakan pencegahan penyakit katastropik.
Ajakan itu disampaikan Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara (Suluttenggo Malut), Lisa Nurena dalam kegiatan promotif preventif di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri 1 Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu.
Kegiatan itu yakni rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-49 BPJS Kesehatan yang digelar sekaligus di 13 SD (SD) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Penyakit katastropik yaitu penyakit berbiaya tinggi dan secara komplikasi sanggup terjadi ancaman yang membahayakan jiwa.
Beberapa penyakit yang termasuk katastropik di antaranya hipertensi (tekanan darah tinggi) yang berpotensi menjadi kronis dan berkomplikasi, misalnya, terjadinya stroke atau serangan jantung.
Lisa berharap pelajar sanggup membudayakan pola hidup sehat semenjak dini sehingga sanggup terhindar dari penyakit katastropik menyerupai penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, stroke dan lain-lain.
Selain itu, kata dia, penyakit katastropik cenderung terjadi lantaran faktor kebiasaan sikap hidup tidak sehat. Ia mencontohkan mengonsumsi makanan cepat saji berlebihan, kurang olahraga, gizi tidak seimbang.
"Dari tahun ke tahun, dana jaminan kesehatan yang terserap untuk membiayai penyakit katastropik terus meningkat," ujarnya menyerupai dikutip Antara.
Sehingga, kalau itu dibiarkan sanggup membawa efek kurang baik bagi kualitas kesehatan penduduk Indonesia, maupun keberlangsungan acara Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Karenanya, sangat penting mengajarkan bawah umur semenjak dini untuk membiasakan berperilaku sehat setiap hari.
Penyakit katastropik: Penyakit yang berbiaya tinggi dan secara komplikasi sanggup terjadi ancaman jiwa yang membahayakan jiwanya. Beberapa penyakit yang termasuk penyakit katastropik di antaranya, hipertensi (darah tinggi) yang berpotensi menjadi kronis dan berkomplikasi, misalnya, terjadinya stroke atau serangan jantung, penyakit jantung koroner yang membutuhkan penanganan komprehensif, penyakit gagal ginjal kronis yang membutuhkan basuh darah permguan, penyakit per kolesterol yang tinggi yang membutuhkan obat-obatan yang panjang, Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis, dimana penderitanya membutuhkan untuk mengkonsumsi obat secara terus menerus, penyakit pasca stroke, kemudian penyakit ganas lainnya menyerupai kanker, tumor dan lainnya. Termasuk penyakit bisul yang fokus, misalnya, hepatitis atau radang hati yang sanggup mengakibatkan sirosis atau penyakit tuberkulosis paru yang memerlukan obat-obatan lama.
references by okezone

0 Komentar untuk "Penyebab Bpjs Defisit Anggaran Alasannya Yaitu Biayai Penyakit Tanggapan Rokok"