Apa Efek Negatif Sering Stress ?

loading...
Sress dan depresi sanggup timbul lantaran banyak sekali hal. Stres atau depresi ialah gangguan kesehatan mental seseorang yang tidak sanggup disepelekan. Banyak sekali imbas negatif pada badan kalau terlalu banyak stres.

Studi dari Harvard Medical School yang dilansir dari Dailymail, Senin (29/10/2018) dalam jurnal Neurology, para ilmuwan menyampaikan bahwa penting untuk menemukan cara mengurangi stres. Hal yang paling mencengangkan yaitu ternyata stres sanggup membuat ingatan Anda memburuk terlebih pada usia middle age atau kelompok usia pertengahan yaitu usia 45-59 tahun.


Pada usia tersebut, kalau terlalu banyak stres sanggup memicu ingatan yang memburuk. Stres pada usia tersebut sanggup memengaruhi kortisol. Kekurangan atau kelebihan kortisol dalam badan sanggup membuat seseorang mengalami mood swing yang menjadikan rasa gelisah, cemas dan depresi.


Menurut penelitian tersebut, tingginya kadar hormon stres sanggup menjadi tanda peringatan dini seseorang akan mengalami demensia. Dalam jurnal Neurology yang dibentuk oleh Harverd Medical School, stres sanggup memengaruhi daya ingat seseorang.

Dalam penelitian tersebut, dr Justin Echouffo-Tcheugui melaksanakan penelitian terhadap 2.231 relawan dengan usia rata-rata 49 dan belum mengalami demensia. Menurut dr Justin penting untuk menemukan cara apapun untuk mengurangi stres. Misalnya yaitu dengan cukup pulas, melaksanakan olahraga enteng, melaksanakan relaksasi atau meminta resep penurun kortisol, lantaran stres sanggup memicu produksi hormon kortisol meningkat.

“Penting bagi dokter untuk mempersembahkan konseling kepada tiruana orang yang mempunyai tingkat kortisol tinggi,” ucapnya


Kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memmenolong badan merespons stres. Kortisol juga sanggup memmenolong mengurangi peradangan, mengontrol gula darah dan tekanan darah, mengatur metabolisme dan memmenolong dengan respon imun. Tingkat kortisol yang tinggi sanggup disebabkan oleh stres, kondisi medis atau obat-obatan.

Pada pertama penelitian, relawan menjali tes pada memori dan keterampilan mereka. Delapan tahun kemudian mereka mengulangi tes tersebut. Dalam sebuah grup yang terdiri dari 2.018 orang, mereka melaksanakan pemindaian otak MRI untuk mengukur volume otak mereka.

Sesudah itu, hasil diubahsuaikan dengan jenis kelabuin serta kebiasaan relawan ibarat merokok dan juga massa tubuh. Para peneliti menemukan hasil lebih rendah dalam memori dan berpikir pada orang dengan tingkat kortisol lebih tinggi daripada mereka dengan tingkat kortisol rata-rata. Selain itu, orang-orang dengan kadar kortisol yang lebih tinggi mempunyai volume otak yang lebih kecil yaitu 88,5 persen dari total volume kranial.




references by okezone
0 Komentar untuk "Apa Efek Negatif Sering Stress ?"

Back To Top