loading...
Sejumlah komunitas akademik menilai bahwa mitos itu ada benarnya. Mengingat habitat oarfish yang berada di bahari sedalam 1.000 meter memungkinkannya peka terhadap pergerakan lempeng Bumi di dasar laut.
Ditambah, mungkin saja ikan itu bisa mendeteksi dini tumbukan lempeng di dasar bahari yang sanggup menjadi sebab-musabab gempa.Menurut riwayat, seminggu sebelum gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter dan tsunami besar melanda pantai timur Jepang pada 11 Maret 2011, ditemukan banyak oarfish yang naik ke daratan pantai Jepang dan sebagian tersangkut di jaring nelayan.
Tak spesialuntuk itu, ilmuwan juga menilai bahwa oarfish bertanggung tanggapan atas beberapa legenda ihwal monster ular bahari di sejumlah kebudayaan manusia.
Mitos atau bukan, diberikut empat fakta ilmiah ihwal oarfish yang dirangkum oleh Liputan6.com dari aneka macam sumber.
Zona pelagik ialah tempat bahari dengan rerata kedalaman 3,68 km hingga maksimum 11 km dan terbagi menjadi lima sub-zona. Lima sub-zona itu yakni epipelagik (0-200 m), mesopelagik (200-1.000 m), batipelagik (1.000-4.000 m), abisopelagik (4.000-dasar laut), dan hadopelagik (dasar laut).
Karena biasa hidup di lautan dalam, oarfish menjadi salah satu ikan yang susah ditangkap dan menciptakannya menjadi susah diteliti. Hanya ada sejumlah penangkapan dan penampakan yang dilaporkan ihwal oarfish.
Diduga, lantaran biasa hidup di perairan dasar bahari yang akrab dengan lempeng Bumi, oarfish 'sensitif' terhadap acara yang bisa memicu hadirnya gempa.
Ordo Lampiformes yakni jenis ikan bersirip kipas (ray-finned fish). Lampiformes ialah ordo yang mencakup beberapa aspek sekitar 96 persen jenis ikan yang ada di lautan.
Sirip kipas dan sirip panggul (pelvic fin) ialah organ badan yang dipakai oleh oarfish untuk berenang. Ordo tersebut banyak hidup di bahari dengan kedalaman 100 hingga 1.000 meter, menjadikan ikan ordo lampiformes juga berjenis pelagik.
Ikan-ikan yang berasal dari ordo ini juga mempunyai karakteristik berkulit cerah. Dan salah satu genus oarfish, Regalecus, bisa mempunyai kulit berwarna kemerah-merahan.
Regalecidae, nama familia oarfish, terbagi menjadi dua genus, yakni Agrostichthys dan Regalecus.
Saat ini, Agrostichthys mempunyai spesies berjulukan Agrostichthys parkeri atau disebut sebagai Streamer fish. Spesies ini ialah jenis oarfish yang biasa hidup di samudera penggalan selatan Bumi dan bisa hidup berkembang hingga sepanjang 3 meter.
Sementara itu Regalecus mempunyai spesies berjulukan Regalecus glesne atau dikenal sebagai oarfish raksasa. Spesies ini hidup di tempat perairan yang beragam, mengikuti sumber makanan yang ada.
Spesies Regalecus glesne diyakini bertanggung tanggapan atas mencuatnya mitos ihwal ular bahari (sea serpent). Salah satu yang berukuran besar pernah ditangkap pada 1996 oleh taruna Navy SEALs AS. Hasil pengukuran atas tangkapan pada 1996 menawarkan bahwa spesies Regalecus glesne bisa berkembang hingga sepanjang 7 meter lebih.
Oarfish dilaporkan sebagai ikan soliter, atau biasa hidup sendiri. Beberapa genus, ibarat Regalecus, yang berusia cendekia balig cukup akal bisa berkembang hingga sepanjang 1 - 7 meter.
Menurut sejumlah laporan penampakan, oarfish tersebar di sejumlah tempat perairan, termasuk juga di wilayah kutub hingga di bahari tropis. Persebaran itu dipengaruhi oleh sumber makanan yang tersedia. Karena, oarfish cenderung hidup di tempat yang mempunyai ketersediaan makanan yang mumpuni.
Makanan oarfish beragam, mulai dari zooplankton, udang, krustasea kecil, ubur-ubur, dan cumi.Penemuan oarfish kerap diasosiasikan dengan menandakan gempa bumi yang akan hadir. Pada 2013, dua Oarfish raksasa sempat ditemukan di pantai California, Amerika Serikat.
Sebagian pengguna internet pada waktu itu mengaitkannya dengan menandakan gempa. Terutama terkait mitos di Jepang yang mengaitkan penampakan oarfish yang langka dengan acara tektonik.
Apalagi, California beberapa kali diguncang lindu hebat. Misalnya pada Rabu, 18 April 1906, gempa dengan kekuatan hampir 8 Skala Richter mengguncang San Francisco, California, dan pantai California Utara. Dipicu pergeseran lempeng San Andreas.Puluhan ribu bangunan hancur, kebakaran tak terkendali, ribuan orang tewas. Diperkirakan setidaknya 3.000 nyawa melayang.
Juga gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter di Baja, California pada Minggu, 4 April 2010. Setidaknya dua orang tewas dan 100 orang terluka dalam petaka itu.
Seminggu sebelum gempa dan tsunami yang menerjang pantai timur Jepang pada 11 Maret 2011 silam, sekelompok oarfish ditemukan terdampar di pantai Negeri Sakura. Beberapa tersangkut di jaring nelayan.
Sudah usang diyakini penduduk Jepang, oarfish yang berenang ke permukaan--dari dasar bahari yang dalam--adalah menandakan hadirnya gempa bumi besar.
Laman The Telegraph juga pernah memuat artikel ihwal oarfish yang muncul ke permukaan sebelum terjadi gempa besar di Chile dan Haiti pada 2010 silam.
Namun, para ilmuwan masih skeptis dengan anggapan bahwa oarfish yakni petanda gempa
"Mungkin itu spesialuntuk kebetulan belaka," kata Rick Feeney, dari Natural History Museum of Los Angeles County, seperti dikutip dari CBS, 21 Oktober 2013.
Apalagi, tambah dia, empat penampakan oarfish sudah dilaporkan semenjak 2010 dari selatan Central Coast, termasuk Malibu pada 2010 dan Lompoc pada 2011.
"Kami pikir, ikan-ikan itu terdampar di pantai dan mati lantaran mengalami tekanan tertentu, yang belum kita pahami," kata Feeney, menambahkan oarfish bisa jadi kelaparan atau mengalami disorientasi.
Kiyoshi Wadatsumi, seroang pakar gempa asal Jepang pernah mengulas ihwal kemunculan Oarfish dengan gempa maupun menandakan tsunami akan hadir.
Ulasan tersebut dimuat dalam sebuah artikel di Japan Times tahun 2010.
Menurut Wadatsumi, makhluk hidup dari bawah bahari memang kerap jadi penanda hadirnya bencana.
"Ikan dari bahari dalam yang hidup di dasar bahari lebih sensitif terhadap perubahan alam, dibanding yang hidup di perairan penggalan atas," katanya.
Dikutip dari mysteriousuniverse.org, kemungkinan lain disampaikan Rachel Grant, dosen biologi di Anglia Ruskin Universiti di Cambridge.
Ketika gempa terjadi akan ada tekanan sangat berpengaruh dari kerikil karang yang menjadikan muatan listrik dan mengakibatkan ion listrik masuk ke air.
Ini bisa membentuk hidrogen peroksida yang ialah senyawa racun.
Muatan ion listrik itu bisa teoksidasi secara zat alami yang lalu membunuh atau mendorong ikan-ikan ke permukaan. Sementara itu seorang oseanografer HJ Walker, ibarat dikutip dari iflscience.com, menyatakan bahwa tidak ada yang Istimewa dari oarfish yang bisa memprediksi gempa bumi.
Jika akan ada gempa bumi besar di sekitar pantai, ikan-ikan lain akan muncul juga, tidak spesialuntuk oarfish. Untuk diketahui Oarfish juga pernah ditemukan di wilayah Indonesia.Oarfish ditemukan di Kabupaten Majene Sulawesi Barat pada 2017 Silam. Usai kemunculan Oarfish di Majene, tidak ada gempa maupun tsunami yang terjadi. namun Gempa & Tsunami gres terjadi pada September 2018 diwilayah Palu dan Donggala
references by liputan6, tribunnews
Tag :
unik
0 Komentar untuk "Ikan Oarfish Penanda Gempa Dan Tsunami ?"