Air Mata Timnas Garuda Muda Usai Berjuang Melawan Tuan Rumah Malaysia Sea Games 2017

loading...
Timnas U-22 Indonesia harus mendapatkan abadiahan dari Malaysia dengan skor 0-1. Akibat lengah dimenit akhir, risikonya Penyerang Malaysia Thanabalan Nadarajah berhasil mengubah kedudukan di menit ke-85 melalui sundulan.

Padahal permaianan Ttimnas U-22 Indonesia cukup bagus untuk melawan Malaysia di Stadion Shah Alam, Selangor, pada Sabtu (26/8/2017).

Septian David Maulana pada tabrak itu sempat mengalami cedera.

Dia harus ditarik keluar dan spesialuntuk sanggup berjuang dan berdoa dari bench pemain.

"Kita sudah berjuang mati-matian, mungkin ini yg dinamakan belum rejeki.

Kita akan latihan lebih ulet lagi untuk jadi yg terbaik!!!

Terima kasih untuk pemberian nya tiruana suporter Indonesia tanpa kalian tiruana kita nggak ada apa apanya.

Maaf mungkin kita belum sanggup kasih yang terbaik, tapi kedepan kita akan selalu kasih yg terbaik buat bangsa dan negara."
Unggahan foto yang diunggah Septian David Maulana di banjiri komnetar oleh netizen.

"Tetep semangat bang, kalian terbaik. Menang kalah sudah biasa. Permainan kalian selalu luar biasa, sehingga menggugah suporter Indoneaia untuk tetap setia bersama kalian," tulis akun reniys_ .

"Tetep semangat kak. Penampilan smlm udah yg terbaik. Terima kasih sudah mempersembahkan kebanggan kepada bangsa dan negara Indonesia," tulis akun dhindaauliyana.

"Terbaik, tetep gembira dan akan selalu bangga!," tulis akun vndarfk.

"Kami gembira punya Timnas ibarat kalian," tulis akun dippoalamsyah.

"Kalian luar biasa di mata kami @septiandavidmaulana tetap semangat kami selalu mendukung dan mendoakan kalian," tulis akun auliyani_13



Timnas U-22 Indonesia berhasil menguasai pertandingan pada babak pertama.

Lini tengah Indonesia cukup padat sehingga tidak mempersembahkan ruang gerak bagi Malaysia.

Kiper Satria Tama menjalankan tugasnya dengan baik untuk menjaga gawang.

Meskipun Satria gres saja menerima cedera hamstring dikala tabrak melawan Kamboja, namun ia tetap mengatakan totalitas pada pertandingan ini.

Berkali-kali laki-laki berumur 20 tahun ini melaksanakan evakuasi bagi gawang Indonesia.

Namun Satria Tama harus mendapatkan kenyataan dikala ia melihat sundulan selesai hayat dari Thanabalan Nadarajah itu masuk ke gawang Indonesia.

Dia tetap berusaha berdiri kembali dan meneruskan penjagaan hingga pertandingan berakhir.

Osvaldo Haay yang mendapatkan umpan panjang ke kotak penalti menggiring bola ke muka gawang.

Haay terus merangsek masuk sebelum risikonya terjatuh sebab ditekel oleh pemain Malaysia.

Wasit menganggap kejadian tersebut bukan sebuah pelanggaran meski tayangan ulang nampak Haay memang dijatuhkan.

Tak pelak, lini masa pun bereaksi cepat seusai kejadian itu, terutama di Sosial Media


banyak Netizen Malaysia yang menilai tekel tersebut layak dihadiahi penalti.

Apa pun itu, Indonesia harus mendapatkan abadiahan dengan bijaksana...


Tangis Satria Tama dan para pemain lainnya pecah dan terkulai lemas dikala peluit berakhirnya pertandingan dibunyikan.

Suasana haru terlihat dikala beberapa pemain Timnas Indonesia tak kuasa menahan tangis dan tertunduk lesu di lapangan.

Pemandangan yang dramatis juga terlihat dikala Satria Tama dihibur oleh kedua kiper Malaysia.

Dalam percakapan tersebut, tampak Satria Tama meminta maaf pada sang abang sebab tidak sanggup membawa Indonesia meraih juara.

Satria tama juga mengungkapkan bahwa ia tidak takut dibully, beliau spesialuntuk kecewa tidak sanggup meraih yang terbaik.

Satria Tama memang tidak gila dengan bullyan kejam para netizen.

Pasalnya kiper berusia 20 tahun ini pernah menjadi samasukan hinaan dan cercaan netizen pasca melaksanakan blunder di piala AFF U-19 2016.

Satria tama melaksanakan blunder yang berujung gol bunuh diri dalam tabrak Indonesia vs Myanmar tabrak pembuka penyisihan Grup B Piala AFF U-19 2016 di Stadion Youth Football Training Centre (YFTC), Senin (12/9/2016).


KOMENTAR

Luis Milla (Pelatih Tim Nasional Indonesia U-22)
“Saya sangat gembira dengan pemain-pemain saya sebab mereka pantang menyerah, berjuang sepanjang pertandingan. Padahal sebelum pertandingan ini kita tidak mendapatkan laba dalam hal istirahat, di mana tim Malaysia mendapatkan satu hari lebih banyak untuk istirahat, dan kompetisi dibentuk supaya mereka punya pertandingan yang lebih sedikit.”

“Pemain saya sudah bermain bagus, walaupun waktu istirahatnya sedikit.”
“Kita kebobolan dari bola mati sebab mereka punya pemain dengan fisik bagus, dan golnya terjadi di menit ke-85. Tapi sebelum gol itu terjadi kita punya opsi; opsi untuk menyerang ke depan, opsi untuk mencetak gol.”

“Kita sanggup lihat tadi Ezra (Walian) sanggup punya peluang untuk mencetak gol, Febri (Hariyadi) juga. Bisa saya katakan pertandingan hari ini 50:50, kedua tim bermain bagus, dan yang sanggup memanfaatkan peluang, dialah yang menang.”

“Saya harap para penonton lihat permainan sepakbola yang baik dalam pertandingan ini. Mereka [para pemain Indonesia] berjuang meraih kemenangan. Terima kasih untuk para pendukung, saya harap tiruana menikmati permainan kami. Itulah sepakbola.”

“Tujuan kami kini yakni memenangkan medali. Hanya ada beberapa waktu untuk memulihkan diri secara moral dan mental. Semoga sanggup mampu medali.”

Terkait ajakan eksekusi penalti yang tidak didiberikan oleh wasit
“Soal kejadian di menit terakhir saya tidak sanggup berkomentar sebab saya tidak melihatnya. Yang sanggup saya katakan yakni wasit tidak meniup peluit. Itulah yang terjadi, kita tidak sanggup melaksanakan apa-apa.”
Terkait protes yang dilakukan di selesai pertandingan

“Ketika tiga pemain kami keluar dari ruang ganti, mereka bukan mau protes soal penalti. Mereka mau protes soal kejadian ledakan (petasan) – ketika Malaysia mencetak gol, kemudian ada ledakan, padahal tiga pemain kami sedang pemanasan di belakang gawang, dan salah satunya terluka (karena ledukan tersebut).”
“Ia benar-benar berdarah, dan mereka ingin keluar untuk memprotes hal tersebut. Mereka protes sebab mitra mereka terluka sebab ledakan. Untuk penalti sendiri tidak ada yang terjadi, kalau wasit tidak melihatnya sebagai penalti, itu bukan masalah. Merekalah hakimnya. Tapi kami protes soal ledakan.”

Evan Dimas (Pemain Tim Nasional Indonesia U-22)
“Saya minta maaf sebab kami gagal ke final.”

Febri Hariyadi (Pemain Tim Nasional Indonesia U-22)
“melaluiataubersamaini hasil yang tidak memuaskan ini niscaya kami kecewa. Tapi sebagai pemain saya sudah mempersembahkan yang terbaik. Saya sedih belum sanggup kasih hasil yang terbaik buat Indonesia.”



Ong Kim Swee (Pelatih Tim Nasional Malaysia U-22)
“Indonesia bermain baik pada babak pertama dan kita (Malaysia) terlalu berhati-hati. Tapi para pemain berdiri pada babak kedua, mereka mendominasi permainan dan mengatakan huruf terbaik untuk menang.”

“Babak kedua kami berusaha untuk menguasai lini tengah untuk mengurung pasukan Indonesia. Anda lihat bawah umur berkembang. Jika Anda lihat dari tabrak pertama melawan Brunei Darussalam, bawah umur terus berkembang. Mereka sangat serius dengan turnamen ini.”

“Itu (istirahat lebih banyak) bukan salah satu faktor. Sebelum datang di Kuala Lumpur, kita sudah tahu jadwal yang tetap. Ini kembali kepada jadwal yang sudah diputuskan, begitu pun di pertandingan AFC (Kualifikasi Piala Asia U-23 2018). Makara kami istirahat satu hari lebih banyak bukan alasan kami menang.”


N. Thanabalan (Pemain Tim Nasional Malaysia U-22)
“Saya memang hebat melaksanakan duel udara. Setiap hari saya latihan menyundul bola, tidak spesialuntuk dikala tes, tapi juga di rumah juga. Saya berhasil melakukannya di pertandingan kali ini.”



Meski sudah tersisih pada semifinal SEA Games 2017, usaha Tim nasional Indonesia belum selesai.
Evan Dimas dkk masih akan melaksanakan perebutan medali perunggu melawan Myanmar pada Selasa (29/8/2017). Sementara itu, Malaysia akan menantang Thailand pada tabrak final.


That's it.. 
Tak perlu mencari orang atau pihak untuk disalahkan..
Terima kasih sudah berjuang untuk #Indonesia

bisa menjaga emosi, bermain bagus & elok Garuda Muda,, Saatnya perbaiki belum sempurnanya dimasa menhadir biar suatu dikala TimNas Indonesia disegani seluruh dunia..  Indonesia harus mendapatkan abadiahan dari Malaysia dengan skor  Air Mata TimNas Garuda Muda Usai Berjuang Melawan Tuan Rumah Malaysia Sea Games 2017 ️ #TimNasDay #SEAGAMES2017


Marilah kita berseru.. Indonesia bersatu...
Dari mereka, 
Setidaknya kita tau beratnya usaha para pendekar mengusir para penjajah yang silih berganti hadir ke Indonesia..



references by bola, fourfourtwo
0 Komentar untuk "Air Mata Timnas Garuda Muda Usai Berjuang Melawan Tuan Rumah Malaysia Sea Games 2017"

Back To Top