loading...
Seorang nelayan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Sukadi, menemukan 200 kilogram benda mengapung di tengah Samudra Hindia yang diduga muntahan (Ambergris) ikan paus, 2 November 2017. Sukadi menerangkan, pertamanya ia tidak tahu bahwa benda yang mengapung itu yaitu muntahan paus.Ia diberinisiatif mengecek titik koordinat memakai global positioning system (GPS).
Sukadi menerka benda yang bertebaran itu yaitu limbah.
"Saya cek GPS, saya kira itu limbah, kemudian saya pungut dengan impian memmembersihkankan bahari dari limbah," ucapnya.
Namun, ketika benda tersebut ia kumpulkan di bahtera kemudian dibawa ke darat, gres diketahui kalau itu yaitu muntahan paus. Sukadi juga tidak mengetahui bahwa benda tersebut bernilai mahal. Ia tahu setelah ia mengecek di video Youtube.
"Saya gres sadar, yang saya temukan itu yaitu muntahan ikan paus bernilai mahal, maka hebohlah. Kalau saya biasa saja tidak heboh, tetapi orang lain banyak yang heboh," ujarnya.
Sejauh ini benda yang diduga muntahan paus tersebut masih ia simpan di rumah dan belum ada yang terjual.
"Masih ada di rumah. Saya simpan sekitar 200 kilogram. Belum ada yang terjual, tetapi kalau ada yang berminat fokus dengan harga yang cocok, maka saya jual," ucapnya.
"Sudah banyak yang menghubungi saya namun belum cocok harga. Saya ingin di atas Rp 22 juta per kilogramnya, minimal Rp 30 juta per kilo lah," ujar Sukadi, menyerupai dilansir dari harianrakyatbengkulu.com
Ia menerangkan, warna muntahan paus itu putih bercampur kekuningan. Jika dirasa, menyerupai memegang lilin. Saat digerahkan, ia akan meleleh dan sanggup dipakai untuk menghidupkan api.
Dalam beberapa literatur, muntahan paus berharga cukup mahal per kilogramnya, puluhan hingga ratusan juta.
Ambergris ialah zat yang menumpuk di dalam usus paus. Lama menumpuk dalam perut paus, zat tersebut menjadi padat menyerupai lilin dan berbentuk bongkahan. Ambergris berbentuk solid menyerupai lilin dan simpel terbakar. Zat ini sangat baik dipakai sebagai materi pembuat parfum.
Muntahan ini dikarenakan kondisi pencernaan paus yang kurang baik, sehingga kuliner yang tengah dicernanya keluar lagi. Maka dari itu ambergris sebetulnya terbentuk dari binatang bahari berukuran kecil menyerupai cumi-cumi, ikan, plankton dan sebagainya. Ambergris kemudian akan keluar dari badan paus dan dengan menolongan sinar matahari dan air bahari usang kelabuaan, ambergris berubah bentuk menyerupai batuan yang agak lunak dengan wangi yang harum.
Seperti dilansir Mirror.co.uk pada Agustus 2016, pasangan dari Lancashire, Inggris, Gary dan Angela pernah menemukan muntahan ikan paus. Mereka menemukan muntahan paus di pinggiran Pantai Middleton tak jauh dari daerah tinggal mereka sekitar April.
Awalnya Gary-Angela jijik melihat benda lembek dengan anyir tak sedap.
"Seperti anyir kotoran insan bercampur dengan muntahan," ujarnya.
Tapi ia menyadari benda itu bukan sekadar kotoran.
Ia kemudian membawanya pulang. Benda itu rupanya Ambergris seharga 930 pound sterling atau setara hampir Rp 1 miliar rupiah.
Kenapa Ambergris dibanderol dengan harga yang mahal? Konon, muntahan paus banyak dicari oleh produsen parfum ternama karena ambergris bisa menghasilkan wewangian yang sanggup bertahan hingga sangat lama. Untuk memastikan kerikil lembek dengan anyir tak sedap itu yaitu muntahan paus, Anda harus mengujinya apakah simpel terbakar atau tidak.
Jika simpel terbakar, kemungkinan itu yaitu muntahan paus yang terdampar di pantai.
Setiap paus mempunyai ambergris yang berfungsi melindunginya dari memakan-makanan yang tak semestinya dimakan.
Jadi, cobalah kenali ambergris. Karena kalau beruntung menemukan muntahan paus, Anda akan menjadi miliarder dadakan.
Dosen kelautan pengasuh mata kuliah Oseanografi dan Istiologi (ilmu wacana ikan) Universitas Bengkulu, Zamdial Sj, ketika dihubungi Kompas.com menyampaikan tidak ada dalam kebiasaan (habit) ikan paus muntah.
Ikan paus, berdasarkan dia, ada yang memakan ikan kecil, udang, dan plankton. Sepanjang pemahaman yang dimilikinya, kebiasaan sehari (daily activity) paus tidak ada muntah. Jika muntah, diperkirakan ada fenomena lain dari paus.
"Bisa jadi ia muntah alasannya salah makan. Misalnya terpengaruhi sampah plastik, tetapi itu jarang terjadi," katanya.
Terkait muntahan paus berharga ratusan juta, dirinya sebut belum mengetahui.
"Saya tidak tahu muntahan paus itu apa dan mempunyai nilai jual tinggi. Yang harus dipastikan apakah benar yang ditemukan nelayan itu muntahan paus? Mungkin itu limbah dari fenomena alam lain, diperlukan penelitian lebih lanjut," pungkasnya
Dilansir dari BBC, Selasa (14/11/2017) pada 2015 lalu, muntahan ikan paus seberat 1,1 kg yang ditemukan di Pantai Angelesey, Wales, dilelang di Macclesfield, Cheshire, dan berhasil dibeli dengan harga Rp206 juta. Sebelumnya atau tepatnya pada 2012 lalu, seorang pelajar berusia 8 tahun juga mendadak kaya karena menemukan muntahan ikan paus seberat 589 gram yang bernilai sekitar USD63.000 (Rp831 juta).
Kenapa harga muntahan ikan paus bisa sangat mahal? Ternyata kandungan muntahan ikan paus, ambergris-lah yang menciptakannya menjadi mahal. Ambergris ini biasanya menjadi materi pembuatan parfum-parfum mahal, berkat amgergis wangi dari parfum tersebut bisa jadi lebih tahan lama.
Meskipun dinamakan “muntahan paus” namun ternyata ambergris sendiri tidak keluar dari verbal ikan paus, melainkan lobang kotoran. Sesudah keluar, benda tersebut biasanya akan bertahan hingga bertahun-tahun di dalam bahari hingga risikonya terdampar di pinggir pantai. Nggak heran kalau banyak orang yang menjuluki muntahan ikan paus ini sebagai “emas mengambang”.
references by aceh.tribunnews
0 Komentar untuk "Mengapa Muntahan Ikan Paus Mahal?"