Banjir Air Mata Iringi Pensiun Legenda As Roma

loading...
Francesco Totti resmi pensiun. Pertandingan AS Roma melawan Genoa di Stadion Olimpico, Minggu, 28 Mei 2017, menjadi momentum perpisahan. Pada sabung tersebut Giallorossi menang 3-2 dan memastikan diri lolos eksklusif ke putaran final Liga Champions demam isu depan alasannya berhasil finish sebagai runner up di Serie A.

Totti sendiri tidak tampil penuh. Dia gres masuk di menit 59, menggantikan Mohamed Salah. Yang paling menarikdanunik tentu yaitu di tamat laga. Totti memberikan salam perpisahan dengan berputar mengelilingi lapangan. Aksi tersebut kemudian disambut dengan air mata haru dari fans.
Di Curva Sud, Totti sempat menghentikan langkah. Dia menanhadirani sebuah bola dan menuliskan kalimat, "Saya akan merindukanmu". Kemudian ia menendangnya ke arah fans di tribun, ibarat didiberitakan Football Italia.

Rekan-rekan setim pun mempersembahkan salam terakhir kepada Totti dengan mata berkaca-kaca. Sedangkan Presiden Klub, Jim Pallotta mempersembahkan kaos dengan nomor punggung 10 yang sudah dibingkai kepada pemain yang menghabiskan 25 tahun kariernya bersama tim berjuluk 'Serigala Ibu Kota' itu.



Serie A - kasta teratas Liga Italia - demam isu 2016-2017 rampung pada Minggu (28/5) atau Senin dini hari WIB. Laga pamungkas Francesco Totti dan kejutan Crotone mewarnai pertandingan pekan ke-38.

Sebelum pekan ke-38 dimulai, Crotone masih berada di peringkat ke-18 atau posisi teratas zona merah. Namun, tim promosi itu berhasil menang sehingga bertukar daerah dengan Empoli.
Crotone selamat dari degradasi sehabis menang 3-1 atas klub peringkat kelima klasemen, Lazio. melaluiataubersamaini koleksi 34 poin, mereka menggeser Empoli yang kalah 1-2 dari Palermo.
Bagi Lazio, abadiahan dari Crotone itu membuat posisi mereka tertahan di peringkat ke-5. Pasukan Simone Inzaghi itu gagal menggeser Atalanta yang pada Sabtu (27/5) menang tipis 1-0 atas Chievo Verona.

Atalanta finis di posisi ke-4 degan 72 poin, unggul dua angka atas Lazio. Kendati demikian, kedua tim itu memastikan diri eksklusif lolos ke fase grup Liga Europa.
Juventus mengakhir demam isu dengan 91 poin, disusul AS Roma (87) dan Napoli (86). Dua tim teratas eksklusif lolos ke fase grup Liga Champions, sedangkan Napoli harus melalui kualifikasi.
AC Milan yang kalah 1-2 dari Cagliari finis di posisi keenam sehingga harus berlaga di fase kualikasi Liga Europa terlebih lampau. Mereka "kebagian" tiket alasannya dua finalis Coppa Italia yaitu tim yang peringkatnya di atas mereka.

Namun, momen paling mengharukan pada pertandingan pekan ke-38 yaitu perpisahan Sang Pangeran Roma, Francesco Totti. Dia mengakhiri 24 demam isu perannya di sepak bola profesional ketika bertanding melawan Genoa.
"Saya bahagia dan besar hati sudah mengabdi 28 tahun dengan segala kecintaan ini ke Roma. Saya cinta kalian tiruana," kata Totti kepada suporter di Stadion Olimpico.


Laga terakhir Francesco Totti bersama AS Roma berakhir dramatis dan manis. Di sabung terakhir Serie A Liga Italia demam isu ini Serigala Ibukota itu bisa menekuk Genoa 3-2 dan ganjarannya, mereka berada di posisi kedua klasemen dan berhak secara otomatis ikut Liga Champion demam isu depan.

Roma alhasil mengantongi 87 angka dan berada di posisi kedua klasemen spesialuntuk berselisih satu poin dari Napoli di bawahnya. Dan berjarak empat poin dari Juventus sang juara Serie A.

Pada sabung yang dihelat di Stadion Olimpico, Minggu tengah malam tadi, tuan rumah AS Roma
unggul lewat gol Eden Džeko menit ke-10, gol De Rossi menit ke-74 dan Perotti pada masa injuru time babak babak kedua. Adapun gol bapasan Genoa dicetak oleh Pellegri menit ketiga dan gol Lazović menit ke-79.

Laga ini memang seru dan dramatis. Seandainya Genoa berhasil mencuri angka dari sangkar Roma tentu, yang berhak ke posisi kedua yaitu Napoli. Sebab dalam waktu yang bersamaan Napoli bisa melibas tuan rumah Sampdoria 4-2.

Genoa memang mempersembahkan perlawanan penuh meski mereka sudah lolos dari bahaya degradasi.
Genoa sempat unggul pada menit ketiga kemudian disamakan oleh Dzeko . Namun di babak kedua Roma sempat unggul namun disamakan lagi oleh Genoa lewat gol Lazovic.Beruntung Diego Perotti muncul mencetak gol penentu untuk I Lupi di menit terakhir waktu normal.


Penonton di Olimpico bersorak ketika Totti masuk pada menit ke-54 memperkuat Roma untuk kali terakhir pada duel Giornata 38 ini. Sebelum pertandingan dimulai, sang legenda hidup yang mengabdi di tim senior selama seperempat periode menyaluti suporter di Curva Sud yang membentangkan spanduk bertuliskan “Totti Adalah Roma”.
Namun, publik Olimpico mendadak terbungkam ketika Genoa memecahkan kebuntuan spesialuntuk tiga menit pascasepak mula. Pietro Pellegri, remaja kelahiran 2001 mempersembahkan keunggulan untuk kubu tamu sehabis melaksanakan sepakan akurat ke arah tiang erat gawang Wojciech Szczesny.

Roma cepat membalas. Cuma butuh waktu tujuh menit, kedudukan menjadi imbang berkat gol Edin Dzeko memanfaatkan umpan Kevin Strootman. melaluiataubersamaini torehan penyeimbang ini, eks striker Manchester City tersebut menggondol trofi Capocanonniere lewat perolehan total 29 gol.

Hasil seri tidak cukup untuk Roma menyegel peringkat kedua, apa lagi di daerah lain Napoli mengantongi keunggulan atas Sampdoria.

Totti turun di menit ke-54 menggantikan Mohamed Salah guna melakoni penampilan pamungkasnya dan memmenolong Tim Serigala menggondol kemenangan. Main lebih ke dalam, legenda 40 tahun tersebut mempersembahkan sejumlah umpan terukur yang akungnya gagal diterbaikkan rekan-rekannya.

Gempuran Roma alhasil membuahkan hasil seperempat jam jelang bubaran ketika umpan tarik Dzeko dari kanan dihajar Daniele De Rossi dengan keras ke dalam gawang Genoa kpertamaan Eugenio Lamanna.

Keunggulan Roma spesialuntuk bertahan sesaat. Tandukan Darko Lazovic menyambut umpan silang Diego Laxalt membawa Genoa menyamakan skor. Suporter tuan rumah pun mulai gelisah menyikapi kemungkinan disalip Napoli.

Luapan sukacita dan kelegaan toh pada alhasil memenuhi Olimpico sehabis Diego Perotti mengeksekusi assist sundulan Dzeko dengan tembakan setengah voli dari jarak erat dan memastikan Roma berpesta di tamat era Totti.


28 Tahun Bela AS Roma, Francesco Totti Cetak 250 Gol 



Kapten AS Roma, Francesco Totti, akan melaksanakan pertandingan terakhirnya malam ini melawan Genoa. Totti tetapkan untuk berpisah dengan klub yang sudah ia bela selama 25 tahun ini. Selama bermain di AS Roma, Totti membukukan 250 gol.

Banyak penggemar yang menyangkan keputusan Totti yang sudah dianggap sebagai legenda klub. Mereka bahkan mengharapkan Totti tetap bermain di Roma meski usianya sudah 40 tahun.


Rupanya dorongan untuk Totti biar tetap di Roma hadir pula dari penggemar di Indonesia. Akun Twitter resmi AS Roma @OfficialASRoma me-retweet sebuah foto dari akun @ASRomaEN. Foto itu menggambarkan sebuah banner yang dipasang di jembatan di Margonda, Depok, Jawa Barat. “We’LL MISS TOTTI GOAL. PLEASE STAY LONGER,” suara spanduk itu.

“Luar biasa: Spanduk #Totti malam ini terpasang di Jembatan Margonda di Depok, Jawa Barat, Indonesia – 10 ribu kilometer dari Roma. Semangat,” cuit @ASRomaEN, Ahad, 28 Mei 2017. Hingga diberita ini ditulis,unggahan foto tersebut sudah di re-tweet sebanyak 3.608 dan disukai 2.079 tweeps.


Totti sudah membela Roma semenjak 1992. Capaian terbaiknya yaitu meraih gelar Liga Italia di demam isu 2000-2001. Bersama Roma, Totti mengukuhkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa Liga Italia dengan torehan 250 gol. Ia cuma kalah dari Silvio Piola 274 gol.

Totti dipastikan tidak akan memperkuat AS Roma di demam isu depan. Namun ia tidak sepenuhnya pergi meninggalkan Roma. Direktur Sepak Bola Roma, Monchi, sebelumnya menuturkan Roma akan mempersembahkan jabatan administrator klub terhadap Totti.


Lewat laman Facebooknya, Totti menuturkan pertandingan melawan Genoa malam ini yaitu terakhir kalinya ia menggunakan jersey Roma.

“Saya tidak bisa mengambarkan seberapa besar arti warna ini bagi aku. Saya spesialuntuk merasa kecintaan terhadap sepakbola tidak pernah pudar. Ini yaitu hasrat dan gairahku. Ini begitu dalam sehingga saya tidak sanggup membayangkan tidak sanggup mendorongnya lagi. Tidak pernah. Senin saya siap untuk pergi lagi, saya siap menghadapi tantangan baru,” kata Francesco Totti, Kamis.



Sebagai perayaan, seusai pertandingan, Totti melaksanakan victory lap mengeliling stadion. Sesudahnya, ia mengucapkan salam perpisahan lanjut memberikan pesan panjang didampingi istrinya, Ilary Blasi.

"Kita tiruana berada di sini. Momen itu alhasil tiba. Ini momen yang bahwasanya saya harapkan tidak pernah terjadi," kata Totti kepada publik Olimpico, ibarat dilansir dalam situs resmi klub.

Dalam beberapa hari terakhir, ada banyak hal dikatakan soal aku, hal-hal indah. Kalian tiruana berada di belakang aku, mendukung saya dalam periode susah. Karena itulah, saya ucapkan terima kasih kepada kalian tiruana.
Saya menangis alasannya kebersamaan selama 25 tahun ini tak mungkin dilupakan. Terima kasih tiruananya, meski ini tak simpel bagi aku. Saya sudah berbicara dengan istri saya tentang tahun-tahun tersebut.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ayah, ibu, saudara, dan kawan-kawan. Terima kasih kepada istri dan ketiga anak aku. Saya memulainya dari mereka alasannya tak yakin bisa mengakhirinya.
Sulit melukiskan perjalanan 28 tahun dalam beberapa frasa. Saya bahwasanya ingin melakukannya dengan nyanyian atau puisi. Namun, saya tak hebat dalam keduanya.

Saya spesialuntuk mencoba menunjukkan dengan kaki-kaki aku. Sebab, segalanya terlihat simpel dengan cara itu.

Apakah kalian tahu mainan kesukaan saya ketika kecil? Bola sepak dan masih sampai ketika ini. Namun, dalam titik tertentu, Anda harus bertambah dewasa. Itulah yang orang lain katakan bahwa waktu sudah membuat keputusan.
Waktu berjalan begitu cepat, sama ibarat pada 17 Juni 2001 (ketika AS Roma menjalani sabung penentuan juara). Saya tak sabar mendengar wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Hal itu masih membuat saya merinding.

Kini, waktu memdiberi tahu bahwa saya harus tumbuh. Dia mengatakan, mulai besok, saya akan menjadi orang dewasa. Melepas kostum dan sepatu sepak bola.

Mulai sekarang, saya yaitu laki-laki yang tak bakal lagi mencium kedaluwarsa rumput, mencicipi terpaan cahaya matahari di wajah, adrenalin, dan kepuasan ketika merayakan.

Dalam tiga bulan terakhir, saya selalu bertanya kenapa harus bangkit dari mimpi ini. Ini ibarat ketika sedang mimpi pada masa kecil dan ibumu membangunkan alasannya harus sekolah. Kamu mencoba pulas dan bermimpi, tetapi tidak sanggup mimpi serupa.
Kali ini bukanlah mimpi. Ini realitas. Saya ingin mendedikasikan surat ini kepada seluruh anak kecil yang mendukung saya dan berharap tumbuh ibarat aku.

Perjalanan karier saya mungkin ibarat dongeng, dan belahan terburuk yaitu sudah akan tamat. Saya akan melepas kostum untuk terakhir kali. Namun, saya takkan siap untuk menyampaikan bahwa ini sudah berakhir.

Saya minta maaf apabila selama periode tersebut tidak memdiberi wawancara untuk mengklarifikasi apa yang ada di pikiran aku. Tak simpel untuk mematikan lampu."
Kini, saya takut. Ketakutan ini tidak sama dengan ketika berada di depan gawang dan harus mencetak gol melalui penalti. Saat ini, saya tak bisa melihat melalui lubang di jaring gawang dan apa yang berada di baliknya.

Maka, izinkanlah saya sedikit takut. Saat ini, saya yaitu orang yang membutuhkan kalian dan kehangatan kalian. Seperti kalian tunjukkan selama ini, dengan afeksi. melaluiataubersamaini begitu, saya akan bisa membuka lembaran gres dan petualangan baru.
Pada momen ini, saya ingin berterima kasih kepada rekan-rekan setim, pelatih, direktur, presiden, dan seluruh pihak yang sudah bekerja sama dengan aku. Terutama suporter di Curva Sud, referensi bagi pemain dan masyarakat Kota Roma.

Sebagai pemain dan masyarakat Roma ialah keistimewaan bagi aku. Menjadi kapten tim ini juga sebuah kebanggaan. Saya mungkin tak bisa bermain-main lagi dengan kaki aku, tetapi hati saya selalu bersama kalian tiruana."


Kini, saya akan berjalan menuruni tangga, menuju kamar ganti yang menyambut saya ketika kecil, kemudian meninggalkannya sebagai laki-laki dewasa.
Saya bahagia dan besar hati atas 28 tahun bersama Roma yang saya cinta. Saya cinta kalian tiruana..."


references by viva, tempo, tribun
Tag : berita, info, olahraga
0 Komentar untuk "Banjir Air Mata Iringi Pensiun Legenda As Roma"

Back To Top