loading...
Kabar cucu Aa Gym meninggal dunia di usia belia, yaitu 2 bulan, menerbitkan sedih mendalam. Di balik insiden mendadak ini, sindrom SIDS eksklusif ramai dibicarakan netizen. Apa, sih, SIDS itu dan bagaimana cara menghindarinya?
Kabar sedih hadir dari salah satu mubaligh acuan Kementerian Agama, Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym. Cucu perempuannya yang gres berusia dua bulan dikabarkan meninggal dunia.
Bernama Gheziya Naura Khadija, cucu Aa Gym ini yaitu anak kedua dari anak ketiga Aa Gym (nah loh, gundah nggak?), yaitu Ghaitsa Zahira Sofa. Kabar sedih ini pertama kali tersebar dari unggahan putri sulung Aa Gym, Ghaida Tsurayya, di akun Instagram pribadinya.
Meski keluarga sudah lapang dada dan meminta doa terbaik bagi Gheziya, fakta ini pun mengundang rasa penamasukan dari banyak pihak. Kenapa seorang bayi bisa mendadak meninggal? Adakah kondisi kesehatan yang memengaruhi hal ini terjadi?
Dilansir dari Alodokter.com, 9 dari 10 bayi yang mengalami SIDS di Amerika Serikat diketahui berusia di bawah 6 bulan. Dari jumlah ini, bayi berjenis kelabuin pria mempunyai risiko yang lebih besar terjangkit SIDS dibandingkan dengan bayi perempuan.
Adakah penyebab lain dari SIDS? Meski belum sanggup dipastikan, beberapa sumber meyakini hal ini berafiliasi pula dengan:
- kelahiran prematur,
- berat tubuh bayi berkisar di bawah normal dikala dilahirkan,
- posisi pulas bayi; tengkurap atau miring,
- kondisi bayi merasa kegerahan, baik lantaran suhu ruangan atau pakaian yang terlalu tebal,
- terpaan asap rokok, bahkan selama bayi berada dalam kandungan, atau
- perilaku sang ibu selama kehamilan: apakah merokok atau memakai obat-obatan terlarang.
Singkatnya, hal-hal yang sederhana sekalipun ternyata bisa jadi justru menjadi pemicu SIDS ini mengintai bayi. Lalu, apakah tidak ada hal yang bisa kita lakuka untuk menjaga bayi dari serangan SIDS?
Diolah dari banyak sekali sumber, Mojok Institute sudah mengumpulkan beberapa langkah sederhana yang dibutuhkan bisa menjauhkan bayi dari sindrom SIDS:
- Tidurkan bayi spesialuntuk dalam posisi telentang.
- Pastikan seprai yang terpasang pada kasur bayi sudah kencang dan rapi. Oh, dan gunakan kasur yang padat ya, alih-alih empuk!
- Gunakan boks bayi yang sederhana, tanpa ada tiang, kenop, kait, atau serpihan apa pun yang berpotensi menyangkutkan baju di leher atau menutupi kepala bayi.
- Tidak perlu meletakkan bantal atau guling di kasur bayi lantaran mempunyai risiko menutupi muka bayi.
- Tidak perlu menutupi/menyelimuti bayi sampai serpihan kepala.
- Tidurlah bersama si bayi, minimal selama satu semester pertama, tapi tidak dalam satu kasur yang sama.
- Pastikan bayi mendapatkan ASI khusus, minimal selama 6 bulan.
- Perhatikan suhu ruangan dengan baik: tidakboleh buat bayi merasa terlalu hambar atau terlalu gerah.
- Yang terpenting dan bisa dilakukan semenjak dini: hindari paparan asap rokok kepada bayi, semenjak dalam kandungan.
- Kematian memang menjadi takdir yang niscaya bagi tiruana manusia. Kabar cucu Aa Gym meninggal dunia semasa bayi pun tak ubahnya takdir yang sudah digariskan. Apa pun penyebabnya, menjadi kewajiban bagi kita untuk bisa menjaga diri sendiri sebaik-baiknya sebelum berpulang menghadap Allah swt..
Penyakit SIDS yang Mengancam Bayi Usia 2 Sampai 4 Bulan
bedong Bayi dan Risiko SIDS (Kematian Mendadak pada Bayi), Sebuah penelitan gres cukup membuat banyak orang terkejut. Bedong bayi yang sanggup membuat bayi pulas lebih tenang, justru bisa meningkatkan risiko terjadinya selesai hayat mendadak pada bayi, atau dikenal sebagai Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
SIDS lebih sering terjadi pada bayi di bawah 1 tahun, dan agak jarang terjadi di Asia. Hingga dikala ini penyebab SIDS masih tidak diketahui dengan pasti.
Penelitian wacana bedong bayi
Peneliti mengumpulkan data dari 760 perkara SIDS yang ada. Secara umum, riset ini menyimpulkan bahwa risiko SIDS menjadi lebih besar jikalau bayi pulas tengkurap atau pulas miring sambil dibalut bedong bayi.
Anna S. Pease, peneliti dari University of Bristol menyampaikan bahwa kita harus mengintepretasikan hasil riset ini secara hati-hati, lantaran jumlah objek yang diteliti tidaklah terlalu banyak, dan bukti-bukti yang ada sangat terbatas.
Lebih jauh lagi ia mengatakan, “Kita tahu bahwa posisi pulas miring dan tengkurap tidak kondusif untuk bayi, jadi sebaiknya baringkan bayi terlentang, terlebih dikala kita membedongnya."
Risiko SIDS juga meningkat seiring dengan usia bayi. Walaupun bukti yang ada belum banyak, risiko menjadi 2 kali lebih besar ketika bayi berusia di atas 6 bulan. Dr Pease menyarankan kita untuk berpikir kapan sebaiknya si Kecil tidak pakai bedong bayi lagi.
"Bayi umumnya mulai bisa membalik tubuh (berguling) pada usia 4-6 bulan, dan pada usia inilah sebaiknya kita tidak membedongnya lagi," masukan Dr. Peace.
Misteri Kematian Mendadak Bayi
Penelitian dari Children’s Hospital Boston menemukan, bayi yang meninggal akhir sindrom ini mempunyai ketidakteraturan pada sistem serotonin di otak, yang membuat suhu tubuhnya tidak stabil, terbangun, dan bergerak ke sana-sini jikalau ia susah bernapas dikala pulas. Para peneliti berharap bisa menyebarkan tes pemindaian (screening) dan penanganannya. Sayangnya, dibutuhkan waktu yang cukup lama.
Makanya, ibu hamil ataupun yang sudah mempunyai anak perlu menghindari merokok dan melindunginya dari asap rokok atau asap motor/mobil (HINDARI MEMANASKAN MESIN MOTOR/MOBIL TERLALU LAMA, terbaik 23 menit saja, lantaran asapnya mengandung racun yg bisa terhirup oleh bayi/balita) serta menjauhi mengonsumsi alkohol, lantaran keduanya bisa meningkatkan risiko terjadinya cacat pada janin dan SIDS. Juga, mereka harus patuh pada cara-cara melindungi si kecil dari SIDS.
Dan 13 hari yang lalu, tepatnya 7 Mei kemarin, mereka gres saja datang di Indonesia.
Sejak lahir sampai kepulangannya ke Indonesia, Gheziya terlihat sehat-sehat saja, tidak pernah sakit sama sekali.
Bahkan Gheziya masih ikut bepergian bersama Ghaitsa ke pesantren Aa Gym.
//
Sayangnya, pada Sabtu (19/05) malam, Gheziya nampak sedikit kurang sehat.
Sehingga pada Minggu pagi ia dibawa ke Rumah Sakit Hermina Pasteur, Bandung.
Tiba-tiba pada sore harinya, pada pukul 16.12 WIB, Gheziya dikabarkan tidak bernapas.
Tahu keadaan Gheziya ibarat itu, sang dokter eksklusif menyelidiki bayi tersebut.
Namun pada pukul 16.58 WIB, dokter sudah menyatakan secara medis putri dari Ghaitsa tersebut sudah meninggal.
Tidak diketahui sakit apa yang diderita Si Kecil, sehingga secara mendadak ia sanggup meninggal secara mendadak.
Sang ayah, Maulana Yusuf, menceritakan bahwa dikala melahirkan lampau, tidak ada orang yang menengoknya lantaran sedang berada di Yaman.
Jenazah Gheziya sudah dimakamkan di Echo Pesantren, Bandung, pada pukul 06.00 WIB tadi pagi (21/05)
Semoga damai di alam sana, ya, Dek Gheziya…
references by mojok, theasianparent

0 Komentar untuk "Penyebab Bayi Meninggal Mendadak"