Tarif Listrik Dinaikan Pemerintah, Warga: Bisa-Bisa Honor Bulanan Habis Cuma Untuk Bayar Listrik

loading...
 "Gila, Ini bisa-bisa penghasilan sebulan habis bayar listrik, naiknya tidak tanggung-tanggung." INI ungkapan masyarakat perumahan Marina Green, Marina Garden,Marina View dan beberapa masyarakat perumahan yang ada di kawasan Tanjungguncang yang masih memakai meteran biasa.


"Dulu saya bayar listrik paling mahal dalam satu bulan cuma Rp 90 ribu, kemarin tanggal (10/4) saya bayar, Rp 173.000 rupiah. Ini sangat gila," kata Rianto, masyarakat Marina View.

Dia mengaku kaget setelah melihat tagihan listriknya yang melonjak hampir 100 persen. "Ini sanggup -bisa penghasilan kita spesialuntuk untuk bayar listrik saja," kata Rianto.

Di tempat terpisah Amran, masyarakat Perumahan Marina Green Tanjungguncang juga mengaku kaget melihat tagihan listriknya yang melonjak naik."Kebetuhan saya jarang di rumah, jadi biasanya tagihan listrik saya spesialuntuk Rp 40 ribu, tetapi kemarin saya bayar Rp 108. 500 rupiah," kata Amran.

Amran menyampaikan dirinya sempat berdebat dengan petugas di kantor pos Fanindo tempat dirinya membayar listrik.

"Saya sempat bilang, apakah petugas listiknya asal mencatat meteran, sebab selama ini paling mahal listrik saya bayar paling Rp 80 ribuan, tetapi ini luar biasa," kata Amran.

Di katakan Amran, dirinya didiberikan klarifikasi oleh pihak kantor pos. "Saya didiberitahukan bahwa tarif listrik naik 45,6 persen, Saya kaget ko sanggup semahal itu listriknya, padahal saya jarang di rumah,"kata Amran.


Tarif Listrik Naik, Warga Depok pun Kesetrum!


Kenaikan harga tarif pengguna listrik yang hampir mencapai seratus persen menuai teriakan masyarakat di Kota Depok. Masyarakat menilai, kenaikan harga tarif listrik yang terjadi ketika ini tidak mendapatkan sosialisasi dari Perusahaan Listrik
Negara (PLN) di Kota Depok. Akibat kenaikan tarif listrik, masyarakat harus merogoh kocek lebih 9dalam, guna membayarkan kewajibannya sebagai pengguna listrik, Selasa (11/04/2017).

Salah seorang masyarakat Depok, Wildan Syarif mengatakan, kenaikan tarif listrik yang membuat beliau merasa heran. Hal itu dikarenakan, selama ini beliau tidak mendapatkan pemdiberitahuan atau sosialisasi terkait kenaikan harga listrik. Beberapa bulan terakhir, dalam membayar iuran listrik dalam kondisi normal. Namun, kenaikan listrik terjadi pada pembayaran April 2017.

“Pada pembayaran Maret, saya spesialuntuk membayar Rp169.187, namun pada April membayar Rp286.878,” ujar Wildan kepada Radar Depok, kemarin.
Wildan menerangkan, dalam perhitungannya kenaikan tarif listrik hampir mencapai 80 persen. Atas kenaikan tersebut, pihaknya terasa berat membayar iuran listrik, sehingga beliau harus merogoh kocek lebih dalam ketika membayar iuran listrik. Saat ini, beliau memakai listrik dengan daya 900VA.

Wildan berharap, pihak PLN sanggup mempersembahkan informasi maupun klarifikasi dengan kenaikan tarif listrik yang terjadi. Apabila hal itu tidak segera dilakukan, akan membuat keresahan masyarakat, dan pradigma negatif terhadap pelayanan PLN.

Hal senada juga dilontarkan Prasty Chaniago, pada bulan ini harus membayar tagihan listrik mencapai Rp445.000. Kenaikan tersebut membuat beliau merasa kaget sebab pada pembayaran pada beberapa bulan sebelumnya tidak setinggi pembayaran pada bulan ini. Menurutnya, beliau sudah sudah menghemat listrik sebaik mungkin.

“Waktu itu, saya pernah komplain, pihak PLN beralasan petugas pencatatan PLN mengalami kesalahan dalam pencatatan,” terang Prasty.
Tidak spesialuntuk itu, sambung Prasty jika memang kesalahan pencatatan petugas PLN, beliau mempertanyakan kelebihan pembayaran iuran. Namun, pihaknya tidak mendapatkan jawabanan niscaya dari pihak PLN.

Tidak spesialuntuk hingga disitu, pada pembayaran bulan selanjutnya, tarif yang beliau harus bayar tidak jauh tidak sama dengan bulan lalu, sehingga menjadikan kekecewaan sebagai pelanggan listrik. “Seharusnya PLN sanggup mempersembahkan klarifikasi sebaik mungkin, sehingga pelanggan listrik menyerupai saya sanggup mengetahui dasar kenaikan listrik,” tutup Prasty.

Sayangnya ketika ingin dikonfrimasi terkait kenaikan tersebut, Supervisor UPJ PLN Depok Kota Ana Kusuma Wardani tidak merespon panggilan dari Radar Depok


PLN Klaim Tarif Listrik Lebih Murah


PT PLN (Persero) mencatat terjadi penurunan tarif rata-rata Rp 41 per kilo Watt hour (kWh) sepanjang 2016. Hal tersebut yaitu buah efisiensi produksi listrik.

Direktur Perencanaan Nicke Widyawati mengatakan, PLN terus berusaha menekan harga jual tenaga listrik pada 2016, sehingga sanggup menjual lebih murah listriknya kepada pelanggan dibanding 2015.

Berdasarkan catatan PLN‎, harga jual rata-rata listrik Rp 994 per kWh pada 2016, turun sebesar Rp 41 per kWh dari Rp 1.035 per kWh pada 2015.

‎"Penurunan harga jual ini masih sanggup diimbangi oleh efisiensi internal PLN sehingga tidak terlalu menggerus laba," kata Nicke, di Jakarta, Kamis (6/4/2017).



Nicke menuturkan, keberhasilan PLN menjual listrik lebih murah tersebut yaitu buah dari jadwal efisiensi. Tekniknya melalui substitusi penerapan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan penerapan kerikil bara atau energi primer lain yang lebih murah, dan pengendalian biaya bukan materi bakar.

Efisiensi terbesar terlihat dari berkurangnya biaya BBM Rp 12,3 triliun sehingga menjadi Rp 22,8 trilliun pada 2016 atau 35,03 persen dari tahun sebelumnya Rp 35 trilliun, terutama sebab penurunan konsumsi BBM 0,8 juta kilo liter (Kl), sehingga volume pemakaian hingga 2016 sebesar 4,7 juta Kl.

Kapasitas pembangkit bertambah sebesar 3.714 Mega Watt (MW) pada 2016, yang berasal dari Pembangkit PLN sebesar 1.932 MW. Selain itu ada komplemen kapasitas dari Independent Power Producer (IPP) sebesar 1.782 MW‎.

‎Seiring dengan meningkatnya produksi listrik tersebut, beban perjuangan perusahaan naik sebesar Rp 8,2 triliun atau 3,32 persen, menjadi Rp 254,4 triliun dibandingkan periode sama tahun kemudian sebesar Rp 246,3 triliun.

"Pertumbuhan beban perjuangan tahun 2016 lebih kecil dibanding pertumbuhan kWh jual‎," tutur Nicke.



Tarif Listrik Tak Akan Naik hingga Juni, kecuali 900 VA



Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan PT PLN tidak akan menaikkan tarif dasar listrik untuk pelanggan listrik 450 VA dan 12 golongan pelanggan listrik yang mengikuti tarif pembiasaan (adjustment tariff).

Dia menegaskan, kenaikan spesialuntuk akan terjadi untuk pelanggan listrik 900 VA. Menurutnya, PLN sudah berkomitmen untuk tidak menaikkan tarif listrik hingga simpulan Juni 2017. Hanya saja, perseroan mulai mengurangi subsidi‎ untuk pelanggan 900 VA, sehingga tarifnya mengalami penyesuaian.

"‎Komitmen PLN pada 1 April hingga 30 Juni tidak ada kenaikan listrik, kecuali 900 VA subsidinya dikurangi pelan-pelan," kata beliau di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini menuturkan, pelanggan listrik 900 VA yang akan disubsidi spesialuntuk 4,5 juta pelanggan. Sebelumnya, pelanggan 900 VA yang menikmati subsidi mencapai 23 ‎juta pelanggan.

"Prinsipnya ini atas persertujuan dewan perwakilan rakyat yang masuk di UU APBN 2017, 900 VA yang tak berhak mendapatkan subsidi dikurangi pelan-pelan," imbuh Jonan.

Menurutnya, beberapa waktu kemudian ada pelanggan listrik 900 VA yang hadir ke PLN biar subsidinya dicabut. Sebab, orang tersebut merasa tidak berhak mendapatkan subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.

"‎Ini luar biasa inisiatifnya dari masyarakat, untuk minta tak disubsidi, sebab enggak masuk ke golongan yang disubsidi. Orang yang didaftar disubsidi minta keluar. Kalau pegawai ESDM kebalikan, tidak disubsidi minta disubsidi‎," ujar mantan Menteri Perhubungan ini.







Tarif Dasar Listrik PLN April 2017



(klik gambar untuk memperbesar)


JULI 2017 SUBSIDI LISTRIK AKAN DIHILANGKAN PEMERINTAH


(klik gambar untuk memperbesar)




references by tribunbatam, pojok jabar, listrik.org, liputan6, sindonews
0 Komentar untuk "Tarif Listrik Dinaikan Pemerintah, Warga: Bisa-Bisa Honor Bulanan Habis Cuma Untuk Bayar Listrik"

Back To Top