loading...
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menderita kerugian Rp 1,974 triliun sepanjang 2016 atau membengkak dari posisi 2015 sebesar Rp 1,565 triliun. Dikutip dari keterbukaan warta ke Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten dengan aba-aba saham FREN ini spesialuntuk meraih pendapatan sebesar Rp 3,63 triliun di 2016 naik 20% dibandingkan 2015 sebesar 3,025 triliun.Rugi perjuangan yang diderita di 2016 juga naik menjadi Rp 1,98 triliun dibandingkan 2015 sebesar Rp 1,33 triliun. Pemicunya beban perjuangan di 2016 naik menjadi Rp 5,6 triliun dibandingkan 2015 sebesar Rp 4,35 triliun.
Pemicu dari naiknya kerugian Smartfren ialah mengalami kerugian dari perubahan nilai masuk akal opsi konversi sebesar Rp 22,9 miliar, dan kenaikan beban bunga Rp 562,23 miliar.
Pemasok terbesar dari pendapatan Smartfren di 2016 berasal dari layanan data Rp 3,13 triliun, bunyi (Rp 258,6 miliar), SMS (Rp 120,59 miliar), abonemen (Rp 29,6 miliar), dan VAS Rp 23,56 miliar. Pendapatan lainnya dari jasa interkoneksi sebesar Rp 66,09 miliar.
Dalam laporan keuangan itu terungkap Smartfren masih melaksanakan kerjasama dengan Bakrie Telecom (BTEL) dimana pada tanggal 4 Desember 2015 dan 22 Desember 2015, keduanya menanhadirani perjanjian sewa menyewa jaenteng telekomunikasi (CDMA) dan amandemennya dimana BTEL menyewa jaenteng telekomunikasi yang dipakai dan dioperasikan oleh Smartfren
Pada pita frekuensi 800 Mhz, untuk pelayanan voice dan SMS, di wilayah Propinsi DKI Jakarta,
Propinsi Banten dan Propinsi Jawa Barat, dengan biaya sewa sebesar Rp 27miliar per bulan, dimulai pada 1 Januari 2016, untuk jangka waktu sewa tiga bulan dan sanggup diperpanjang menurut kesepakatan bersama.
references by indotelko

0 Komentar untuk "Smartfren Alami Kerugian Di 2016"