loading...
Kemajuan teknologi yang pesat, membuat indsutri telekomunikasi berkembang. Indonesia pun diminta bersiap untuk kehadiran teknologi generasi 5 atau 5G. Di masa depan, teknologi 5G diprediksi menjadi standar telekomunikasi yang diterapkan banyak pihak. Praktisi telekomunukasi Nonot Harsono mengatakan, teknologi 5G tidak spesialuntuk sekadar melayani industri telekomunikasi. Ia menerangkan, teknologi 5G tiruana perangkat sanggup tersambung dengan internet."Teknnologi 5G ialah lompatan yang jauh dari 4G. Teknologi ini tidak sekadar meng-cover telekomunikasi, namun juga melayani Big Data, Smart City, dan IoT," ujar Nonot Harsono. melaluiataubersamaini kehadiran 5G yang diperkirakan akan semakin mendekat, Nonot meminta semoga pemerintah menyediakan infrastruktur yang memadai di setiap daerah.
Ketersedian infrastruktur mutlak diharapkan semoga jaenteng 5G sanggup berjalan secara optimal. "Untuk bisa menuju environement 5G, Indonesia harus menata jaenteng kabel fiber optic (backbone, backhaul, access)," lanjutnya. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkapkan bahwa Jaenteng 5G diprediksi gres rampung 2020 menhadir. "Lalu lintas data dalam sebuah area unit jaenteng 5G ialah 1.000 kali lipat dari jaenteng 4G, tingkat jalan masuk pengguna meningkat 10 sampai 100 kali lipat dan kapasitas jalan masuk bisa mencapai 50 miliar pengguna," ujarnya.
Secara umum, 5G atau Fifth Generation (generasi kelima) ialah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut generasi kelima sebagai fase diberikutnya dari standar telekomunikasi seluler meleibih standar 4G.
Teknologi generasi kelima ini direncanakan akan resmi diliris untuk sistem operasi (OS/ operating system) seluler pada 2020, sehingga ketika ini masih terlalu dini untuk mengetahui akan menyerupai apa teknologi 5G tersebut.
Dari sisi pengembang teknologi informasi, untuk menunjang implementasi 5G, perusahaan teknologi asal Tiongkok ZTE memperkenalkan beberapa teknologi Pre 5G menyerupai TDD & FDD Massive MIMO, Network 2020, dan Big Video.
Massive MIMO system. Teknologi ini didisain semoga sanggup ditingkatkan (up graded) dengan praktis ke 5G di masa depan. Teknologi Pre5G ZTE memungkinkan untuk bisa ditanam di infrastruktur jaenteng 4G, sehingga membuat para operator untuk tidak mengeluarkan banyak biaya ke depannya untuk bisa mengimplementasikan teknologi 5G.
"ZTE menjadi penggagas penemuan di bidang network virtualization dan teknologi cloud network architecture yang memmenolong para opertor dalam meningkatkan infrastruktur jaenteng mereka, fungsi dan operasi dari jaenteng operator,” ujar, Direktur Strategi Pemamasukan ZTE Francis Zhu di Jakarta Selasa (18/4)
Bukan spesialuntuk teknologi jaenteng, ZTE juga mendomontrasikan solusi IoT berdasarkan Narrowband-IoT (NB-IoT), berupa teknologi parker, pengukuran, pencahayaan dan kontrol polusi air.
Sementara, bersama dengan Ericsson, XL Axiata melaksanakan ujicoba 5G secara outdoor, dengan mempelajari lebih dalam terkena seluk-beluknya dalam rangka persiapan untuk menyongsong implementasi teknologi jaenteng tercanggih ini secara global di tahun 2020 menhadir.
Pada ujicoba outdoor dilakukan demo teknologi robot dengan panduan gerakan tangan. Robot mamp melaksanakan perintah dengan cukup responsif tanpa jeda. Demikian dengan konten teknologi VR yang sanggup tampil lebih baik
XL, berdasarkan Presiden Direkturnya, Dian Siswarini, berjanji akan melaksanakan komersialisai pada 2020 menhadir. XL akan menyiapkan infrastruktur mulai 2018 untuk mendukung teknologi ini. “Butuh persiapan teknologi gres itu sekitar dua tahun sebelum komersil. Misalnya komersialisasi tahun 2020, berarti 2018 sudah dibuka untuk operator,” ujarnya.
Salah satu perlu ialah penggelaran lelang spektrum 5G yaitu 28 Ghz dan juga 2.000 Mhz. XL sudah melaksanakan banyak sekali persiapan menyerupai sudah penerapan sejumlah teknologi guna meningkatkan/mengoptimalkan memanfaatkan spektrum mulai dari Carrier Aggregation (CA), License Assisted Access (LAA), dan kini Modulasi LTE 256 QAM. XL sudah mulai menerapkan teknologi 4.5G 4x4 MIMO.
Era Teknologi 5G
Berkembangnya Internet of Things (IoT) menyerupai kini dibutuhkan teknologi jaenteng yang lebih canggih, dengan kecepatan lebih baik, dan letensi rendah. Untuk mendukung bedah jarak jauh (remote surgery) dan kendaraan beroda empat otonom, misalnya, dibutuhkan jaenteng cepat dan responsive.International Telecommunication Union (ITU) sebut jaenteng 5G secara teori mempunyai kecepatan 20 kali dari 4G LTE, yakni mencapai 20 Gbps dengan latensi rendah. Kombinasi kecepatan dan letensi rendah memungkinkan video resolusi tinggi dan perintah atau pesan diterima seketika hampir tanpa jeda.
Latensi ialah ukuran seberapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengirim pesan dari ujung jaenteng ke ujung yang lain. melaluiataubersamaini latensi rendah maka jaenteng sanggup mengirim pesan tanpa jeda untuk mengoperasikan sistem IoT.
Dalam demo 5G yang dilakukan oleh Ericsson di Jakarta, pada Senin 3 April 2017, penyedia jaenteng ini bisa mencapai kecepatan sampai 5,3 Gbps, dengan latensi mencapai sektar 3 ms atau mili detik. Hasil ini bisa mempersembahkan donasi pada operator jaenteng dan juga konsumen.
“Bagi operator, 5G berpotensi untuk mendorong pertumbuhan pemasukan sebanyak 34 persen di 2026, kalau dibandingkan pada 20161. Sementara itu, konsumen akan menikmati aplikasi gres menyerupai augmented reality dan video streaming 4K,” kata, Presiden Direktur Ericsson Indonesia dan Timor Leste Thomas Jul pada peluang tersebut.
Ericsson Indonesia memproyeksikan pada 2022 akan ada 550 juta pengguna layanan 5G. Nantinya ada empat layanan yang bakal didukung jaenteng 5G menyerupai fixed wireless access, factory automation, connected transport, dan extreme mobile broadband.
Direktur Ericsson Indonesia Rustam Effendie menerangkan, teknologi 5G akan fondasi utama untuk mewujudkan potensi penuh dari masyarakat terkoneksi. “Teknologi ini akan memungkinkan organisasi, masuk ke pasar dan membuat anutan pendapatan gres termasuk IoT,” ujar dia.
Saat demontrasi 5G Ericsson memakai tangan robot sensor gerak untuk mengukur kecepatan respon, konferensi video streaming dengan resolusi 4K langsung, dengan gambar diterima oleh televisi 4K, dengan alat pengukur test bed radio 5G dan 5G new radio (NR).
Latensi rendah dengan skor 3 ms untuk robot demo pengoperasian tangan robot berbasis motion-sensing dinilai cukup mendukung aplikasi secara konkret di masa depan. Jeda waktu yang dihasilkan antara perintah dan respon tidak tidak sama jauh sehingga layak dipakai.
Test bed 5G mengukur tiruana fungsi yang dibutuhkan untuk tes kemampuan dan pemahaman pra-komersial. Fitur-fitur yang dihadirkan dalam tes ini ialah beam forming dan tracking, multi-user MIMO, transmisi multi-situs, rancangan super ramping dan dynamic TDD.
Kemampuan lain dari 5G yang juga ditunjukkan ialah video streaming konten 4K dari server ke radio base station yang dikirimkan ke perangkat 5G pengguna untuk ditampilkan di layar TV 4K. Penggunaan radio 5G juga sanggup mendukung pemutaran video beresolusi 4K ke ratusan pengguna sekaligus.
Untuk Industri
Untuk menjalankan teknologi 5G pemerintah sudah menyediakan frekuensi 28 Ghz, mengacu standar World Radiocommunication Conference (WRC) melaluiataubersamaini pita yang lebar pita 500 Mhz ini sangat mendukung implementasi jaenteng 5G, yang berkhasiat untuk bermacam-macam industri.
“5G berguna, dalam pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan internet stabil menyerupai di industri manufaktur, yang memanfaatkan robot untuk suatu pekerjaan,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pada peluang sama.
Saat ini kata Rudiantara, pemerintah mempunyai regulasi yang bersifat futuristik, semoga selaras dengan teknologi yang berkembang di masa depan. Kendalanya tidak akan lagi pada regulasi tapi pada model bisnis antara vendor teknologi dan operator telekomunikasi.
references by koranjakarta


0 Komentar untuk "Provider Indonesia Bersiap Untuk Jaringan Internet 5G"